Review: Once Upon a Time in Hollywood, Nostalgia dengan Akhir Spektakuler

Film kesembilan dari Quentin Tarantino menambah daftar film yang saya sukai dari delapan filmnya yang sebelumnya sudah tayang. Bagi saya, film berdurasi 160 menit ini bisa dibilang berhasil menggaet banyak penikmat film untuk ikut menyaksikan karyanya. Terlebih dengan ciri khas dari Tarantino yang membuat filmnya terasa segar dan baru, walaupun sebetulnya ia mengambil banyak “formula” dari film lainnya untuk kemudian ia racik ulang dan dibumbui dengan tambahan dari dirinya. 

Minggu lalu saya beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk menonton premiere dari film Quentin Tarantino yang sudah ditunggu-tunggu ini. Sepanjang menonton, saya seakan terseret masuk ke dalam cerita dan tidak ingin lekas pergi dari bangku penonton. Quentin Tarantino berhasil menyuguhkan gaya bercerita yang menyenangkan dan menarik untuk diikuti. 

Film berjudul Once Upon a Time in Hollywood ini bercerita tentang aktor bernama Rick Dalton yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan stunt double yang juga merupakan temannya, Cliff Booth dan diperankan oleh Brad Pitt. Selain dua nama tersebut, terdapat juga nama besar lainnya seperti Margot Robbie hingga Al Pacino! 

Di dalam kisah ini kita bisa melihat struggle dari Rick Dalton ketika ia mulai menyadari bahwa ketenarannya akan mulai turun dan kariernya akan selesai. Selanjutnya, Anda akan disuguhkan dengan jalinan cerita yang mungkin membuat penasaran bagaimana film ini akan berakhir. Bagi saya, awal film ini terasa lambat, tapi saya mampu dibuat terkesima dengan sinematografi khas Tarantino. Saya tertarik dengan penggunaan warna-warna yang membawa Anda bernostalgia ke tahun 60-an sesuai dengan latar waktu dari film ini.

Cerita yang diperlihatkan dari berbagai sudut pandang ini menarik untuk diikuti karena kita akan bisa melihat bagaimana para karakter berjalan dan hidup dalam cerita mereka untuk kemudian nantinya akan bertemu di garis akhir dan membuat seluruh jalinan cerita menjadi tersimpul dalam jalinan yang utuh. Selain kuat di jalinan cerita, menurut saya akting dari para pemain film di karya Quentin Tarantino ini benar-benar membuat saya kagum. Jelas, bukti kemampuankemampuan akting kelas atas dari para nama tenar di Hollywood. 

Lalu, sama seperti film-film Quentin Tarantino yang terdahulu, selalu ada twist yang mengagetkan, tapi sekaligus menyenangkan untuk disaksikan di akhir film. Sebuah penutup yang menurut saya bisa dibilang cukup spektakuler dan membuat saya terpingkal-pingkal pada penghujung film sambil terkesima. 

Menurut saya, film ini layak untuk dintonton terlebih untuk mengisi waktu luang di hari libur selagi karya ini masih tayang di bioksop-bioskop kesayangan Anda. Saya jamin, Anda pasti akan bisa terhibur saat menonton film ini. Namun di balik cerahnya warna dan sinematografi yang apik di dalam film ini, sebetulnya film ini berasal dari cerita yang boleh dibilang cukup tragis. Kisah ini datang dari aktris Sharon Tate yang diperankan oleh Margot Robbie. Sharon Tate dan beberapa orang lainnya dibunuh oleh sekelompok orang yang mendatangi tempat tinggalnya. Quentin Tarantino mengambil sebagian kisah ini lalu ia ubah dan berikan twist menarik dari dirinya. 

Nah, bagaimana, apakah Anda tertarik menonton film ini?