Dimana-mana yang namanya The First pasti menarik perhatian dan biasanya dikenang. Mulai dari the first lady, sampai the first kiss. Demikian juga dengan Coach Restaurant Jakarta. Merupakan restoran Coach yang pertama, bukan hanya di Indonesia ataupun di Asia Pacific, tapi juga di dunia.
Berlokasi di West Mall Grand Indonesia, Coach Restaurant yang terletak bersebelahan sekaligus saling berhubungan dengan Coach Store dan Coach Cafe sangat bergaya New York. Mulai dari tampilan interior, penamaan tiga private room nya, dan tentu saja makanannya.
Restoran ini memiliki dua lantai yang dihubungkan dengan tangga melingkar. Lantai pertama berkapasitas 54pax seated dan 80pax standing. Sedangkan lantai keduanya terdiri atas tiga buah private room, Brooklyn (12 pax), Madison (8pax) yang jika diperlukan bisa digabung dengan Hudson (12 pax dan smart TV). Mengingat letaknya di pusat kota, selain meeting sambil menikmati hidangan, tempat ini juga bisa digunakan sebagai lokasi meeting yang lebih serius dan membutuhkan presentasi.
Sebuah replika the yellow cab khas New York terpasang terbalik di tengah langit-langit ruangan seketika menarik perhatian. Didesain oleh direktur kreatif Coach, Stuart Vevers, bekerja sama dengan William Sofield, desainer ternama dan presiden Studio Sofield berusaha menampilkan kedinamisan kota New York.
Restoran ini menyediakan hidangan yang dapat dinikmati sepanjang hari. Terinspirasi dari berbagai tempat makan khas kota New York seperti restoran steik, kedai-kedai Italia yang nyaman, juga restoran seafood dan bar tiram. Pilihan bahan-bahan yang segar dan kreativitas yang dikomandoi oleh Executive Chef Gabriel Jamias, bersama timnya, menghadirkan koktail udang jumbo berporsi besar, tiram Rockefeller dan tuna tartare sebagai bentuk penghormatan untuk hidangan laut New York. Sedangkan steik New York Strip merupakan pengakuan akan sejarah steakhouse Manhattan yang tersohor. Memperkaya keanekaragaman New York yang selama ini dikenal sebagai periuk budaya, Cacio e Pepe membawa warisan Italia. Kemudian ada pula, Parker House Rolls, Very Honest Cheeseburger dan Fresh Caught Barramundi, serta 20 Layer Chocolate Cake dan Iconic New York Cheesecake menghadirkan cita rasa New York yang sesungguhnya.
Last but not least, koleksi koktail disini seperti Ritz dan Manhattan yang khas Amerika, serta racikan yang jamak ditemui, misalnya Long Island Iced Tea. Namun, primadona sejati di sini adalah Martini Program yang pertama kalinya (juga) hadir di Jakarta. Disajikan dalam porsi yang tak pelit, masing-masing koktail memiliki sebuah alat peracik yang dapat terisi kembali secara otomatis. Mulai dari martini klasik Coachmen yang terbuat dari dua jenis gin dan dua jenis vermouth, Tabby Martini yang diracik menggunakan vodka, liqueur St. Germain elderflower, dan sedikit white port hingga Blondie’s Espresso Martini, yang alih-alih diracik dari vodka seperti biasa, diganti dengan dark dan spiced rum dikombinasikan dengan kopi Blondies yang diambil dari Coach Coffee Shop untuk memberikan sebuah keseimbangan dari rasa mewah dan cita rasa kopi espresso yang kuat. Selain kreasi khas Martini diatas, The Coach Restaurant juga menawarkan berbagai pilihan lain yang menggoda seperti Diamonds and Pearls, Troublemaker, dan Cosmojito Sour.