Setiap kali saya sedang berada di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, satu bangunan ini selalu berhasil menangkap perhatian saya. Dengan bentuk yang unik dan dominasi warna kayu serta ornamen kayu, bagaimana tidak? Tampak begitu modern dan kontemporer, namun memiliki sisi Indonesia yang juga tidak dapat ditutupi. "Apakah ini sebuah restoran? Atau, mungkin sebuah function hall," begitu pikiran di benak saya. Namun, tidak pernah sungguh-sungguh mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.
Hingga pada suatu hari muncul sebuah undangan atas nama Plataran yang juga menyatakan bahwa bangunan tersebut kini berada di bawah pengelolaannya. Bangunan yang memiliki nama Hutan Kota GBK ini sungguh memberikan udara sejuk bagi kawasan Central Business District (CBD) yang dipenuhi dengan bangunan bertingkat. Nyatanya, bangunan ini sebelumnya dibangun untuk menyambut para tamu penting dalam ajang ASEAN Games pada tahun 2018 lalu. Satu tahun berlalu, bangunan ini pun kini memiliki nama baru, Hutan Kota by Plataran. Dengan menggandeng Hadiprana Design Consultant, semua tampak terintergrasi dengan begitu cantik dan menarik.
Meskipun sudah tampak asri, area sekitar 4.5 hektar ini kemudian akan ditanam lebih banyak lagi pepohonan sehingga menjadikannya salah satu area untuk paru-paru kota. Mengusung konsep indoor-outdoor, kawasan ini dengan mudah dinikmati dan diakses dengan transportasi umum. Hey, sudah susah-susah menjadi paru-paru kota, masa iya harus didatangi dengan menggunakan kendaraan pribadi yang berkontribusi pada polusi?
Dan, apalah arti Plataran tanpa restoran dan MICE-nya (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Sejumlah fasilitas juga turut disediakan untuk menunjang kawasan ini menjadi Central Park milik ibu kota. Begitu banyak yang menarik perhatian saya ketika pihak Plataran menjelaskan mengenai Hutan Kota by Plataran ini. Bayangkan saja, Anda dapat menemukan conservatorium venue, pets playground, jogging track, dan basketball half-caged court. Bahkan, juga akan dibangun Majapahit Tribute Park untuk memasukkan nama-nama dari sosok yang telah mengharumkan nama bangsa.
Di antara begitu banyak yang menarik, jujur saya paling menantikan satu hal ini. Pidari Coffee Lounge and Rooftop. Ya, mungkin terdengar biasa saja. Namun, hari itu, ketika matahari mulai terbenam dan warna biru bercampur merah menghiasi langit, itu menjadi hal yang jauh dari kata biasa. Ditambah dengan lampu-lampu dari gedung bertingkat yang mulai menyala ketika langit semakin gelap. Bukankah menjadi suatu tempat yang baik untuk menutup hari yang pelik? Sungguh, saya tidak sabar menanti.