Jika saya membantu menyuarakan kesetaraan perempuan di berbagai industri, rasanya hal tersebut tidak menjadi porsi saya. Karena sepertinya hampir seluruh perempuan di dunia ini sudah sadar betul bagaimana mereka ingin diperlakukan selayaknya pria. Kendati selalu akan berujung dengan jawaban bahwa butuh waktu untuk membuka mata banyak orang, atau masalah faktor budaya dan agama.
Berbicara mengenai ketidaksetaraan tersebut, pernahkah Anda berpikir bahwa banyak hal istimewa lainnya yang tidak bisa didapatkan oleh kaum Adam? Sosok perempuan yang indah akan selalu menjadi inpirasi para perancang busana dan aksesori untuk menciptakan sesuatu, seperti acara MET GALA yang baru saja dilangsungkan beberapa hari yang lalu. Hanya kaum perempuan yang bisa menjadi sosok yang dibicarakan dan digubah menjadi sedemikian rupa. Sementara laki-laki hanya menjadi pelengkap.
Produk perempuan pun ditawarkan dengan beragam juta pilihan di dunia ini, tanpa ada batasan warna maupun rupa. Sementara produk pria yang diciptakan oleh setiap brand kurang lebih hanya itu-itu saja, terlebih lagi pilihan warna yang terbatas dan juga bentuk yang tergolong aman (tidak eksploratif). Lagi-lagi perempuan menang dalam hal ini.
Apabila berbicara mengenai body & beauty treatment, perawatan yang diperuntukkan bagi kaum hawa pun banyak ragamnya, sementara kaum pria hanya mentok di gym semata. Belum lagi fasilitas yang diberikan oleh tempat-tempat publik, seperti ladies parking hingga ladies night.
Di sisi lain, apabila Anda kaum perempuan yang telah berhasil membuat para lelaki bertekuk lutut di hadapan Anda, maka tak hanya rasa dicintai dan perlindungan saja yang akan Anda peroleh, kaum pria pun akan menurut saja kepada ucapan Anda, bahkan ada pula yang senang dapat memonopoli pendapatan dan aset pria.
Peran seorang perempuan sebagai istri dalam sebuah rumah tangga pun ibaratnya seorang ratu dalam permainan catur. Karena ia dapat memiliki akses berjalan ke mana saja dan menjatuhkan lawan.
Teristimewa lagi adalah peran seorang ibu bagi anak-anaknya yang tak akan pernah tergantikan. Ke manapun sang anak pergi, pasti ia akan mencari ibunya. Sementara perilaku anak kepada ayah umumnya hanya sebatas kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Bagaimana tidak dapat dikatakan betapa istimewanya menjadi seorang perempuan? Bahkan surga pun berada di telapak kaki ibu.
“You educate a man; you educate a man. You educate a woman; you educate a generation. – Brigham Young