Mengangkat tema "Future Visionnaires", tentunya ada beberapa maksud yang ingin disampaikan oleh Fashion Nation 13th Edition ini. Future Visionnaires adalah salah satu highlight dari seluruh acara Fashion Nation 2019. Dimulai dengan pembukaan gelar wicara yang disampaikan oleh Idea Fest, lalu kemudian disambung dengan peragaan busana oleh tiga lini mode karya desainer Indonesia yang sedang melaju, yaitu Calla The Label, Marlen The Label, dan SAUL.

SAUL, Marlen The Label, Calla The Label in Fashion Nation 13th Edition. (Foto: Dok. Senayan City)

Lini mode pertama ialah Calla The Label yang mengusung tema dari suasana berlibur atau travelling. Tema ini dapat terlihat dalam desain yang terpampang, seperti warna-warna cerah dan motif pop-art yang kasat mata. Bahan yang digunakan oleh lini mode lokal ini juga terbuat dari bahan organik yang ramah akan lingkungan berasal dari pohon kayu putih tanpa menggunakan polyester sedikitpun! Maka dari itu, koleksi dari Calla The Label dapat terbilang nyaman karena bahan yang digunakan, mudah untuk dipadupadankan, dan mempunyai tampilan feminin yang unik.

"Holiday" by Calla The Label in Fashion Nation 13th Edition. (Foto: Dok. Senayan City)

Berpindah ke lini mode kedua, yaitu Marlen The Label. Saat peraga busana pertama masuk mengenakan Marlen The Label, saya tahu koleksi dari lini tersebut ditujukan untuk wanita modern dengan gaya pemeliharaan yang tinggi, dan tentu sangat feminin. Potongan-potongan ready to wear dari Marlen The Label berfokus pada siluet elegan dan mewah, namun masih terlihat sederhanaPalet warna yang digunakan ialah earth tone yang mudah dikombinasi dengan warna-warna lainnya. Bahan transparan yang digunakan untuk koleksi Marlen The Label ini pun juga turut serta menari dengan para model, dihias dengan unsur pleats yang klasik.

"The Opulence" by Marlen The Label in Fashion Nation 13th Edition. (Foto: Dok. Senayan City)

Dan yang terakhir dalam peragaan busanabusana Future Visionnaires, lini mode bernama SAUL menampilkan karya terinspirasi dari sudut pandang seorang arsitek yang menggunakan titik-titik perspektif dalam membantu pembentukan karya. SAUL menamakan koleksi tersebut dengan "Milestone" dengan tujuan untuk memberikan makna mendalam dalam setiap helai kainnya. Berbeda dari kedua lini mode sebelumnya, SAUL terbilang lebih edgy. Potongan, garis, serta warna yang lebih berani dari mode sebelumnya dan juga koleksi SAUL sebelum Milestone. Melalui koleksi tersebut, SAUL ingin para klien untuk berani berkarakter, menunjukkan kekuatan identitas perempuan melalui sarana fashion.

"Milestone" by SAUL in Fashion Nation 13th Edition. (Foto: Dok. Senayan City)