Front Row

Common Sense

 

Perhelatan Jakarta Fashion Week 2025 baru saja usai. Akhirnya seluruh rangkaian event mode di kota ini berakhir dan para pelaku di ranah tersebut pun akhirnya bisa menarik napas dan merenggangkan tubuh sebelum menuju tahun yang baru. 

 

Kehadiran pekan mode yang silih berganti diadakan di kota ini pun melahirkan banyak nama-nama baru. Tentu mereka yang hadir dari generasi baru tak sedikit, yang artinya industri ini menjadi semakin berwarna. 

 

Namun walaupun pemain di ranah ini dipenuhi dengan generasi baru, rupanya tak membuat industri ini semakin lebih sehat. Seolah sudah menjadi mentalitas bahwa dunia yang harum mewangi ini juga mendidik nurani menjadi terkikis. Mengapa saya mengatakan demikian? Pasalnya mereka yang ingin menikmati suatu presentasi show (undangan) entah kenapa selalu ingin diprioritaskan untuk duduk di barisan terdepan. Dalam hal ini front row seolah menentukan prestasi.

 

Jika diundang dengan mendapat tempat duduk paling depan, artinya menjadi tamu kehormatan. Jika duduk di depan artinya beda kasta. Jika duduk di posisi VIP artinya ‘orang penting’. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang dikirimkan undangan, tapi menolak hadir jika tidak ditempatkan front row. Lantas bagaimana dengan posisi kursi dibelakangnya? Sungguh menderita sekali para penyelenggara acara, apabila di rowlainnya kosong.

 

Sebagaimana kita ketahui bahwa tidak ada perbedaan untuk duduk di depan atau belakang. Toh, sama-sama menyaksikan pada jam dan waktu yang sama. Kenapa ada istilah front row, dikarenakan yang ditempatkan pada kursi tersebut adalah mereka yang memiliki kepentingan bisnis dalam perputaran fashionnegeri ini. Seperti para buyer, media, VIP customer, brand ambassador atau pun influencer. 

 

Artinya disini front row bukanlah tempat untuk menaikkan kasta seseorang di masyarakat. Suatu presentasi show bukanlah ajang scene to be seen. Artinya Anda harusnya berpikir dua kali untuk apa didudukkan di posisi terdepan. Berkontribusikah Anda dalam presentasi tersebut? Apakah Anda berpotensi bisnis untuk brand yang sedang show tersebut? Ataukah Anda akan memberikan review yang berpengaruh kepada follower Anda?

 

Intinya front row bukanlah posisi untuk menentukan kasta Anda baik di mata manusia apalagi di mata Tuhan. Jadi jangan merasa tersinggung ataupun besar kepala jika tidak ditempatkan front row. Justru sebaliknya, Anda sangatlah berarti bahwa sang penyelenggara masih menginggat Anda diantara ratusan hingga ribuan orang lainnya. So, just be nice and cooperative!

 

 

Photo by Pollianna Bonnett: https://www.pexels.com/photo/women-in-white-jackets-sitting-in-audience-a-cinema-17865426/