FOMO

Sebuah virus yang selalu muncul di minggu terakhir menuju pergantian tahun.

Common Sense

Dalam hitungan minggu kita akan mengucapkan selamat tinggal kepada tahun 2023, tanpa terasa tahun ini bergulir dengan begitu cepatnya. Perjalanan selama 365 hari kita lewati dengan melintasi siang malam dengan ragam aktivitas, baik riuh rendah emosi dalam derai tawa bahkan tangisan.

 

Kendati setiap tahun kita melewati momentum tahun baru, namun entah mengapa perasaan dalam hati dan pikiran, selalu saja ingin melewati pergantian tahun tersebut dengan sesuatu yang berbeda. Baik itu pesta kumpul bersama, atau pun berpergian ke negara yang memiliki musim dingin dibawah nol derajat.

 

Dan bagi sebagian dari mereka yang akhir tahunnya hanya menetap di negeri ini akan memiliki perasaan sedikit tertinggal dan kurang beruntung. Padahal kalau dipikir kembali, sebenarnya hal tersebut hanyalah perasaan FOMO (fear of missing out). Suatu perasaan yang timbul ketika orang lain selangkah lebih terdepan dari kita.

 

Kiranya perasaan tersebutlah yang akan segera kita hadapi dalam hitungan hari. Ketika semua orang-orang sudah mulai beranjak dari kota ini untuk liburan, dan kita hanya bisa menikmati liburan mereka melalui instastory atau aplikasi lainnya. Terkadang momentum tersebut memang pedih, namun apa mau dikata? Kocek yang tak memadai ataupun kondisi rumah tangga yang mungkin tak dapat untuk kita tinggal berplesir.

Photo by Elina Fairytale-Pexels.com

 

Menyaksikan perjalanan orang-orang melalui media sosial terkadang memang menyayat hati, hingga jika tidak diresapi dengan akal yang sehat, maka penyakit hati pun akan mudah bersemayam di dalam hati. Hingga akhirnya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam benak “kenapa saya hanya kurang beruntung?...kenapa mereka meninggalkan saya?...kenapa oh kenapa?

 

Sebagai seorang dewasa yang telah berpuluh-puluh kali melewati pergantian tahun, harusnya sudah paham bagaimana cara untuk menghadapi perasaan FOMO tersebut. Bagaimana cara menghadapi situasi, dan bagaimana cara menghibur diri agar tak terjangkit virus iri hati tersebut. Tapi dasar namanya manusia, selalu saja berulang kali jatuh pada perasaan yang sama.

 

Lantas bagaimana menghadapinya? Mungkin agar tak jatuh pada situasi dan perasaan FOMO itu, antisipasinya sudah dari jauh-jauh hari. Misalnya; pertama, niatkan diri untuk menabung mulai awal bulan nanti untuk plan liburan akhir tahun yang akan datang. Kedua, biasakan untuk melihat segala sesuatu dari sisi positifnya, maksudnya apabila Anda tidak memiliki kesempatan traveling akhir tahun, itu mungkin dikarenakan Anda harus beristirahat dan melakukan hal positif lainnya di negeri ini. Ketiga, mungkin kali ini bukan jatah Anda yang diberikan oleh semesta untuk menikmati akhir tahun yang meriah, tetapi waktu yang diberikan oleh Tuhan mungkin adalah tahun depan.

 

Intinya selalu lihat segala sesuatu dari sisi positifnya, karena poin utama dari pergantian tahun adalah membuang segala hal yang buruk dan memulai lembaran baru dengan semangat baru. 

 

Photo opening by Ali-Pexels.com