Kalau biasanya seniman menuangkan lukisannya dalam kanvas, kali ini di Murai Art Project kamu akan menyaksikan seni kontemporer yang ditungkan dalam furnitur. Bukan sekedar furnitur biasa, melainkan furnitur yang dirancang unik karya Laurence Howell, desainer interior yang telah memegang berbagai project mewah. Dua seniman lokal, yakni Naufall Abshar dan Bunga Yuridespita, berkesempatan berkolaborasi dengan menuangkan karya khas masing-masing ke dalam wujudu produk tiga dimensi. Pameran bertajuk Timeless Creativity-A Different Kind of Canvas by Murai art Project, diselenggarakan di Senayan City Mall GF-10 pada 28 Oktober-4 November 2022.
Naufal yang dikenal dengan ciri khas "HAHA" pada karyanya, kali ini menuangkan karyanya pada meja makan berbentuk persegi panjang dan bulat, serta lemari penyimpanan koleksi jam tangan. Pada meja makan berbentuk persegi panjang, Naufal memanfaatkan media campur, yakni kolase kertas koran dan fotografi. Sedangkan meja yang berbentuk bulat, Naufal memberi nama "The Circle of Creativity," karena menurut Naufal kreativitas sangatlah penting bagi seorang seniman. Pada lemari penyimpanan jam tangan berwarna dasar hitam, Naufal menggambar gedung pancakar langit berwarna emas, dengan tulisan "Dream High!" serta 'coretan-coretan' seperti gambar jam, tangga, grafik, dan tulisan-tulisan berwarna putih. Saya pribadi paling suka karyanya yang ini.
"Kita sebagai manusia terus bermimpi dan mengejar kekayaan dan kesejahteraan yang kemudian menjadi sebuah pencapaian. Kemudian, kita tiba-kita sadar telah melewatkan banyak waktu dan momen penting. Pemikiran inilah yang saya hadirkan dalam karya saya untuk lemari penyimpanan jam tangan," ungkap Naufal Abshar.
Berbeda dengan karya Naufal yang banyak menggunakan warna hitam, biru, putih, dan gold, Bunga lebih memilih warna-warna cerah seperti kuning, orange, merah abu-abu muda, dan pink untuk lemari penyimapan jam tangan wanita, dan dua lemari penyimpanan minuman.
Bunga Yuridepsita menjelaskan, "aku mencoba menciptakan karya-karyanya Laurence ini sebagai ruang yang bisa aku eksplorasi. Jadi aku berusaha untuk se-playful mungkin bermain sama bentuk-bentuk yang ada dan coba adjust karyaku ke dalam karya-karyanya Laurence."
Baik Naufal, Bunga, Laurence, serta pendiri Murai Art Project yakni Yudi Wanadi dan Ari Sanjaya, terlibat langsung dalam segala proses produksi ketujuh karya yang dipamerkan demi hasil yang terbaik. Diaharapkan, pameran ini bisa menarik perhatian para pelaku seni dan kolektor, dan khalayak umum untuk menikmati karya kolaboratif ini. Murai Art Project juga ingin menjadi pameran edukatif tentang apresiasi desain dan seni.