Bulan Ramadan sudah mencapai pertengahan, tak terasa sebentar lagi akan mencapai titik akhir. Sebuah momentum yang sering disebut sebagai hari kemenangan. Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua umat muslim diseluruh dunia.
Hari raya bagi setiap orang mungkin mempunyai makna yang berbeda-beda. Bagi sebagian orang hari raya adalah suatu saat dimana mereka dapat berkumpul bersama keluarga. Atau pun mungkin suatu momentum untuk menikmati gaji ke-13 ataupun THR. Adapula yang mengatakan bahwa hari raya adalah saatnya menikmati ibukota lowong. Namun apa sebenarnya makna hari raya sendiri bagi diri kita personal.
Hari raya bagi saya pribadi adalah suatu refleksi diri. Saatnya saya bercermin kepada hati saya pribadi, apakah di tahun ini saya dapat memperbaiki kekhusukan dalam beribadah. Atau apakah di tahun ini saya dapat lebih meningkatkan kualitas diri saya pribadi, atau apakah di tahun ini saya dapat lebih mendapat kesabaran akan sesuatu.
Untuk saya pribadi arti menang sendiri pun beragam, menang disini adalah bukan sekedar berhasil memenuhi kewajiban untuk berpuasa selama 30 hari. Tetapi menang juga dapat berarti, berhasil mengalahkan diri sendiri. Mengalahkan segala kejahatan hati dalam diri personal. Rasa iri hati, dengki , dan segala penyakit hati yang tak hanya merajai hati namun juga pikiran. Yang mana sebenarnya melawan musuh terberat adalah melawan alam pikiran kita sendiri.
Alam pikiran yang sering membawa prasangka terlalu jauh kepada sesuatu. Pikiran liar yang terkadang sibuk menghakimi apa yang orang lain lakukan. Hingga membawa kita kepada keangkuhan hati. Menang disini memiliki beragam arti, bahwa menang seharusnya membawa suatu kebaikan, bahwa menang seharusnya membawa derajat seseorang lebih tinggi dari sebelumnya.
Layaknya seorang aktor yang memenangi perhargaan FFI, artinya setelah mendapatkan prestasi tersebut ia menjadi lebih diapresiasi oleh publik lebih tinggi dari sebelumnya, maka setelah piala FFI tersebut diraih honor memerankan suatu film pun menjadi bertambah.
Oleh sebab itu apa arti kemenangan yang sesungguhnya untuk Anda? Karena suatu kemenangan tak hanya memenuhi tugas Anda dengan baik, tetapi harus memiliki prestasi personal yang Anda telah diraih. Mungkin kemenangan disini tak dapat dilihat atau diapresiasi oleh orang lain secara kasat mata, namun setidaknya diapresiasi sendiri oleh diri kita pribadi. Maka dari itu selamat menjalankan setengah jalan ramadan ini dan sampai jumpa di garis finish.
Foto opening oleh: Anna Shvets
