Sudah beberapa hari ini bioskop di kota-kota di Indonesia diramaikan dengan kehadiran para pahlawan terbaik karya studio Marvel. Tidak tanggung-tanggung, beberapa perusahaan bioskop bahkan membuka studio-studionya selama 24 jam untuk menayangkan film penutup dari kisah panjang yang berawal sebelas tahun lalu. Euforia semacam ini baru pertama kali terjadi dan melihat betapa besar usaha seluruh tim dari studio Marvel, maka hal semcam ini sepertinya terasa “wajar” untuk terjadi.
Tahun lalu melalui Avengers: Infinity War, karakter penjahat utama, Thanos (Josh Brolin) berhasil menghapus 50% dari seluruh penghuni semesta dengan menggunakan enam “infinity stones”. Kini, dengan Avengers: Endgame kita diperlihatkan bagaimana dan apa yang terjadi setelah kekacauan yang dilakukan oleh Thanos terjadi. Film ini menjadi penentu sekaligus penutup dari kisah panjang yang telah disusun dengan indah dalam 22 buah film mengenai perjalanan menuju “akhir”.
Avengers: Endgame memperlihatkan para penonton tentang sulitnya berjuang menjadi pahlawan super. Walaupun ada banyak kekuatan yang dimiliki oleh para pahlawan ini, tetapi ketika kesulitan mendera, semua seperti tidak ada artinya. Kita diperlihatkan bagaimana manusiawi dan rapuhnya para anggota Avengers ini. Bagaimana dengan situasi yang sedang kacau mereka dituntut untuk melepas semua dan melanjutkan hidupnya masing-masing.
Dari segi senimatografi, sudah tidak perlu diragukan lagi kualitas dari studio sekelas Marvel. Gambar yang disuguhkan begitu memanjakan mata. Ada juga beberapa scene yang membuat penonton terkagum dan bisa “melompat dari kursi” karena kagum. Saya sendiri merasakan hal ini pada beberapa momen dalam film.
Akting dari para aktornya juga tidak perlu dipertanyakan. Chemistry antar satu karakter dengan yang lainnya terasa sangat natural dan menyenangkan untuk dilihat. Dilengkapi juga dengan sentilan-sentilan lelucon oleh tiap karakter saat berinteraksi yang kemudian juga jadi menambah perasaan menyenangkan saat menonton.
Secara keseluruhan, Avengers: Endgame menurut saya sangat layak untuk ditonton di layar lebar. Terutama bagi para fans yang memang sudah mengikuti perjalanan studio Marvel ini dari awal hingga akhir. Bahkan, beberapa rekan yang tidak menonton 22 film lain saja penuh dengan kekaguman ketika menyaksikannya. Rasanya sayang jika harus melewatkan momen besar ini begitu saja. Karena sungguh, pahlawan terbaik Bumi ini sudah sepantasnya mendapatkan akhir yang spektakuler.