Saya sangat menyukai film-film dengan genre action. Bagi saya, melihat aksi dari para pemain film laga saat beraksi melawan penjahat menjadi hal yang menyenangkan dan menakjubkan untuk disaksikan. Apalagi jika film-film tersebut menggunakan pengambilan gambar yang apik. Di sisi lain, menonton film laga juga merupakan salah satu hal yang mampu menimbulkan sisi sentimentil dari diri saya sendiri karena sejak kecil saya sering menyaksikan film-film laga dengan mendiang Ayah saya.
Beberapa tahun ke belakangan ini, bisa dibilang genre film laga dari Indonesia menjadi primadona baik di dalam negeri sendiri maupun di luar negeri. Film-film laga karya anak bangsa pun sudah banyak diakui oleh dunia perfilman mancanegara. Dan salah satu bagian penting yang mampu membuat film-film laga dari Indonesia bisa bersaing di luar negeri adalah para aktornya.
Berikut ini beberapa aktor laga dari Indonesia yang kini sukses di dalam negeri maupun film-film luar negeri:
Iko Uwais
Saya pertama kali mengetahui nama Iko Uwais saat menonton film Merantau yang rilis pada 2009 lalu. Film yang disutradarai oleh Gareth Evans ini merupakan film pertama yang dibintangi oleh Iko Uwais sebagai pemeran utama. Setelah bermain pada Merantau, Iko Uwais kembali beraksi dalam The Raid tahun 2012 yang kembali disutradarai oleh Gareth Evans. Setelah The Raid diakui oleh dunia dan mendapat perhatian banyak orang, karir Iko Uwais juga ikut melejit dan ia pun bermain dan ikut terlibat dalam beberapa proyek film lainnya. Di antaranya adalah The Raid 2: Berandal (sekuel dari The Raid), Man of Tai Chi, Star Wars: The Force Awakens, Beyond Skyline, Triple Threat, the Night Comes for Us, dan paling baru ia bermain sekaligus menjadi eksekutif produser dari serial Netflix berjudul Wu Assassins.
Joe Taslim
Aktor laga yang satu ini awalnya merupakan atlet Judo dari Indonesia yang pernah meraih medali perak dalam SEA Games pada 2007. Dalam dunia kreatif di Indonesia, ia memulainya dengan bermain iklan sebelum akhirnya terpilih memainkan karakter Sersan Jaka dalam The Raid pada 2012. Setelahnya namanya terus melejit dan berperan dalam film-film Hollywood terkenal seperti Fast and Furious 6, Dead Mine, The Night Comes for Us, dan yang paling terbaru ia akan bermain sebagai Subzero dalam film Mortal Kombat yang direncanakan akan rilis pada 2021.
Yayan Ruhian
Pria yang satu ini pada awalnya memang merupakan seorang pesilat serta guru bela diri yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Sama seperti Iko Uwais, ia memulai kariernya sebagai aktor saat berperan dalam film Merantau. Kemudian ia kembali bermain dalam film keduanya, yakni The Raid. Ia memulai kariernya di dunia Hollywood saat berperan dalam film Star Wars: The Awakens yang kemudian dilanjutkan dengan Beyond Skyline. Paling terbaru ini ia “beradu tinju” dengan Keanu Reeves dalam John Wick: Chapter 3 - Parabellum.
Cecep Arif Rahman
Aktor kelahiran 18 Agustus 1972 ini pada awalnya merupakan seniman pencak silat dan pernah menghadiri festival bela diri di Perancis, membawa pencak silat ke mata dunia. Kariernya dalam dunia perfilman bermula dari film The Raid 2: Berandal saat ia menampilkan pertarungan apik melawan karakter yang diperankan oleh Iko Uwais. Namanya melejit dan ia membintangi film Hollywood Star Wars: The Force Awakens sebagai salah satu cameo. Baru-baru ini ia bersama Yayan Ruhian juga beradu peran dengan Keanu Reeves dalam sekuel dari film John Wick. Selain menjadi aktor, ia juga beberapa kali menjadi pengarah laga dalam beberapa film.
Abimana Aryasatya
Pria berusia 36 tahun ini memang bisa dibilang pendatang baru dari film laga. Ia memulai karirnya pada tahun 90-an dalam sinetron Lupus. Baru-baru ini ia berperan dalam film original Netflix bersama Joe Taslim dan Iko Uwais yakni The Night Comes for Us. Akhir bulan Agustus ini akan hadir film Gundala karya Joko Anwar di mana Abimana berperan sebagai pemeran utamanya. Apakah Anda sudah tidak sabar menyaksikan aksinya dalam film Gundala seperti saya?