Di tengah suasana suram dan mendung pembuka tahun, akibat cuaca ibukota dengan curah hujan yang tinggi. Ditambah sepinya kota ini oleh karena hampir semua penduduk berdiam diri dirumah. Sontak media sosial diramaikan dengan pemberitaan yang bervariasi. Mulai dari kasus perselingkuhan antara pilot dan pramugari, hingga pesta kembang api di berbagai negara. Dan tanpa diduga justru warga net +62, heboh dengan penampilan diva dunia, Christina Aguilera.
Ya, penyanyi berasal Amerika tersebut, baru saja mengenakan gaun karya Yogie Pratama untuk penampilannya di Voltaire Belle de Nuit, The Venetian – Las Vegas. Tentu berita tersebut membukakan mata pemirsa mode negeri ini, karena Christina Aguilera ternyata membeli dan memesan khusus kepada Yogie Pratama. Tentu peristiwa ini menjadi sangat istimewa, apalagi akhir-akhir ini sederet nama desainer Indonesia telah cukup sering mendapatkan kesempatan muncul di ragam perhelatan internasional.
Mengingat sang pelantun ‘Genie in The Bottle’ tersebut acapkali mengenakan karya desainer dunia sekaliber Versace dan lain sebagainya. Tentu kebanggaan tersebut patut dirayakan bersama. Dan kali ini perjalanan sejarah mode Indonesia berhasil ditambahkan oleh Yogie Pratama.
Beberapa jam sebelum berita tersebut dilansir, Yogie sempat mengirimkan pesan kepada saya melalui WhatsApp, bahwa ada kemungkinan malam itu baju tersebut akan dikenakan, namun karena saat itu masih dress rehearsal. Kemungkinan untuk berita tersebut disebar masih 50 persen. Ya, dapat dikatakan semua adalah hasil kerja yang Maha Kuasa, sehingga keajaiban dapat terjadi.
Namun ternyata kurang dari 12 jam sosial media mendadak ramai dengan postingan para penonton dari Voltaire – The Venetian Las Vegas, dan ternyata momentum yang ditunggu datang juga, bahwa penyanyi dengan sebutan Xtina tersebut jadi mengenakan gaun tersebut.
Namun keunikkan lainnya justru hadir dari prosesi pembuatan gaun tersebut. Ketika wawancara melalui telepon dilakukan, Yogie Pratama pun menceritakan runutan perjalanan panjang dalam memproduksi gaun tersebut. Semua berawal dari fashion stylist Christina Aguilera, bernama Chris Horan dan Sanam Celine yang menghubungi Yogie Pratama. Mereka berniat untuk membeli gaun dari koleksi ‘Minuit’ pada bulan September yang lalu.
Walhasil proses pembuatan pun segera dilakukan dengan deadline yang telah ditentukan. Tentu suatu proses tidak akan berwarna apabila tidak diiringi dengan problema. Awal pembuatan sketch pun tak berjalan semulus yang dibayangkan, sempat terjadi tiga kali perubahan konsep desain, hingga akhirnya diputuskan untuk kembali ke desain awal sesuai bentuk pertama kali gaun tersebut diperagakan di runway (namun dengan sedikit perbedaan pada bagian neck line).
Seusai pakaian tersebut dibuat dan langsung diterbangkan ke Amerika, pihak Christina melaporkan bahwa tidak ada masalah pada saat fitting. Dalam kata lain dress yang dibuat sangatlah sempurna.
Namun perjalanan gaun itu ternyata belum ‘happy ending’ sampai disitu. Karena seminggu sebelum baju itu akan dikenakan, pihak fashion stylist kembali menghubungi Yogie Pratama untuk meminta ijin untuk memperpendek gaun tersebut menjadi diatas paha, dikarenakan Christina akan banyak gerakan tarian dalam show tersebut. Walhasil akibat tidak ada waktu lagi untuk memulangkan baju tersebut ke Indonesia, maka pihak fashion stylist pun memotong gaun tersebut sendiri atas persetujuan Yogie Pratama.
Jika dilihat sisi kerja keras sang desainer, saya dapat merasakan bahwa pasti ada sedikit rasa sedih ketika gaun tersebut harus dipotong menjadi pendek. Namun justru dikarenakan insiden tersebutlah gaun tersebut menjadi perbincangan jagad raya ini. Sekali lagi turut berbangga, Yogie Pratama!