Menjelajahi Kota Solo, Jawa Tengah, merupakan kali pertama bagi saya. Tentu saja saya menemukan banyak kuliner dari resep tradisional tanah Jawa yang sungguh menyenangkan isi dompet.
Selain kulinernya, saya merasa sangat beruntung karena berkesempatan untuk menemukan satu tempat yang memberi kesan dalam perjalanan ke Solo tersebut. Tak lain adalah sebuah museum milik perorangan yang menyimpan karya-karya seni yang memanjakan mata dan hati saya.
Tumurun Private Museum terletak di dekat pasar Kembang Kota Solo. Karena museum ini merupakan milik pribadi, maka Anda perlu melakukan reservasi sebelum mengunjunginya. Di sini, Anda akan diajak berkeliling dan ditemani secara penuh oleh pemandu yang memberikan penjelasan lengkap mengenai seluruh koleksi karya seni, serta barang antik pribadi milik Almarhum HM. Lukminto, bahkan juga mobil yang selalu ia gunakan semasa hidupnya dulu.
Karya seni memukau yang ada di museum ini antara lain Floating Eyes/ Changing Perspective karya Wedhar Riyadi yang menggambarkan sarkasme pada adiksi sosial media di tengah masyarakat masa kini. Tak hanya itu, terdapat pula beberapa karya seni karya Eddy Susanto dengan ciri khas pembentukan gambar dari aksara Sansekerta. Satu yang menjadi favorit saya adalah karya karya Dede Wahyudin dengan judul “Ngacapruk”, yang menceritakan isu sosial dengan ilustrasi yang dilukis menggunakan arang.
Masih ada puluhan karya seni lainnya yang dapat Anda nikmati di museum dengan bangunan minimalis ini. Termasuk lukisan mahakarya milik seniman legendaris, Affandi, yang terletak di lantai atas. Namun sayang, pengunjung tidak diizinkan naik untuk melihat lebih dekat koleksi yang ada di lantai dua.
Jika Anda tidak menyangka ada galeri dengan instalasi karya seni seperti ini di Kota Solo, begitupun saya. Perjalanan ini membuat saya sungguh terpukau akan kekayaan Kota Solo yang ternyata memiliki banyak hal mengagumkan.