Speak Your Mind

Beastie Vanity

Gen-Z dan milenial saat ini sangat concern dengan kesehatan mental, hal ini pun menjadi pembeda yang nyata antara generasi muda saat ini dengan generasi pendahulunya. Mungkin generasi X ataupun generasi baby bommers sebenarnya sudah tak asing dengan hal tersebut, namun berkat ramainya posting topik hal tersebut di media sosial, hal tersebut pun menjadi tren. Lantas apa sebenarnya makna dari mindfulness, yang saat ini tengah digadang-gadangkan?

Sebagai makhluk hidup tentu kita memiliki beragam aktivitas dalam kesehariannya, seperti bekerja, belajar, dan aktivitas lainnya. Hingga terkadang kita melakukannya hanya sebagai pola, layaknya SOP kehidupan yang telah diatur sistemnya dalam otak kita. Namun pernahkah Anda berpikir kalau sebenarnya apa yang kita lakukan sesungguhnya tidak dalam kesadaran penuh atau perhatian penuh? 

Seperti ketika sedang menulis artikel ini, apakah saya sendiri telah mengaplikasikan mindfulness dalam mengucapakan kata demi kata?

Foto: SHVETS production – pexels.com

 

 

Mindfulness sendiri memiliki arti sebagai momen kesadaran saat di mana kita berlatih membawa perhatian penuh untuk apa pun yang kita lakukan saat itu. Lalu praktik apa yang harus dilakukan untuk melatih mindfulness tersebut?

Seorang psikolog bernama Susan Peacock mengatakan bahwa melakukan praktik mindfulness adalah dengan melibatkan kesadaran saat bernafas, melangkah, hingga menyuapkan makanan sekalipun.

Foto: Gary Barnes

 

Sebagai contoh lainnya ketika kita sedang mencuci piring, yang kita lakukan hanya mencucinya saja tanpa merasakan air yang mengalir, dan menyadari gerakan menggosok dan lainnya. 

Sesungguhnya mindfulness berkembang dari tradisi kontemplatif kuno. Praktik ini pun telah ada selama lebih dari 2.500 tahun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir konsep ini menjadi populer karena ilmu saraf telah menunjukkan manfaatnya yang besar. Mindfulness telah direkomendasikan oleh Institut Nasional untuk kesehatan dan perawatan di Inggris sebagai pencegah depresi sejak 2004. 

Foto: Gaspar Zaldo – pexels.com

 

Mengapa mindfulness perlu disosialisasikan dalam kehidupan sehari-hari? Hal ini dikarenakan mindfulness menjadikan kita lebih sadar akan diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar. Jadi, kita bisa belajar untuk sepenuhnya hadir dan terhubung dengan sekitar kita.
 

Apa keuntungannya bagi diri kita? Mindfulness dapat membantu kita untuk menghilangkan stres dan meningkatkan produktivitas kerja. Dalam arti kata dengan mengaplikasikan mindfulness dalam setiap gerakan, dapat membuat kita lebih bersykur bahwa setiap hal kecil memiliki arti dalam keberadaannya, saling melengkapi dan memiliki fungsi khusus dalam hidup kita. Dengan begitu tentunya akan membuat kita sebagai individu dapat lebih bersyukur terhadap berkah kehidupan yang merupakan anugerah dari Tuhan. Untuk itu mari sosialisasikan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari. Lakukan dan rasakan manfaatnya.