Sapto Djojokartiko kembali hadir dengan koleksi terbarunya, Spring/Summer 2025, yang menurut saya berbeda dari biasanya. Koleksi ini terinspirasi dari kehidupan santai di kawasan pesisir, berpadu dengan energi dunia modern yang semakin kosmopolitan. Tampil dengan warna-warna cerah, bahan yang terlihat nyaman digunakan ke pantai, koleksi ini menurut saya sangat menarik. Dari eksplorasi tekstil hingga motif yang kental nuansa budaya lokal, Sapto menyuguhkan karya yang tidak hanya estetik, tetapi juga mencerminkan cara baru dalam berpakaian di tengah era fleksibel ini.
Di Bali, Sapto melihat bagaimana para wisatawan dan pengrajin lokal menyatu, membawa “vibe” unik yang menyatukan kerja dan santai. Inspirasi ini kemudian diwujudkan dalam bentuk "casual workwear," di mana setiap potongan koleksi ini bisa dengan mudah dipakai dalam berbagai suasana, mulai dari momen santai hingga acara formal. Salah satu favorit saya adalah jaket boxy yang menjadi ciri khas koleksi ini, sederhana namun bisa merubah penampilan jadi lebih stylist, ideal untuk mobilitas sehari-hari. Saya membayangkan, saya pakai ini untuk ke kantor, menghadiri meeting, bahkan liputan fashion yang membutuhkan tampilan chic, tapi harus cepat sampai jadi saya bisa naik MRT tetap gaya tanpa perlu takut panas.
Budaya lokal juga dieksplor Sapto, terlihat dari motif tradisional seperti songket Bali dan Kembang Jambu hadir dengan cara baru yang segar melalui bordir bertekstur dan efek burnt halus, sehingga menciptakan kesan elegan namun tetap mengakar pada warisan budaya lokal. Rasanya, setiap detail dalam koleksi ini seperti mengisahkan budaya Indonesia dengan cara yang lebih modern dan berani.
Koleksi ini juga menawarkan ragam material mulai dari organza, chiffon, hingga tulle yang diberi sentuhan bold namun tetap elegan. Warna yang digunakan pun menggambarkan karakter khas Sapto Djojokartiko dengan sentuhan berbeda. Selain warna-warna natural seperti oyster, nero, dan camel, Sapto menambahkan warna-warna cerah seperti Capri (abu-abu kebiruan), Sriracha (merah jingga), Ming (hijau terang), dan Chardonnay (kuning mentega). Kombinasi ini memberikan nuansa yang menyegarkan, seolah mengajak kita menjelajahi suasana pantai yang cerah dan hangat.
Saat hadir di peragaan busananya, saya juga terkesan dengan konsep panggung yang digarap oleh FFFAAARRR. Ruang penthouse di Sentral Senayan II, Jakarta, diubah menjadi ruang bak pesisir dengan pasir yang melapisi lantai. Latar ini menghidupi koleksi Sapto yang menurutku lebih muda dan seru.
Selamat Saptop Djojokartiko untuk koleksi terbarunya!