Puji dan syukur saya panjatkan kepada Yang Maha Esa karena sudah diizinkan untuk lahir di tahun 90-an. Sungguh, generasi 90-an adalah mereka yang merasakan segala transisi perubahan menuju era digital seperti saat ini. Permainan yang biasa dimainkan dengan tetangga satu komplek perumahan, game bernama snake di ponsel dua warna, internet dengan konseksi telepon  rumah hingga semua kemajuan teknologi yang dapat dinikmati hari ini. Ah, bahkan di saat anak-anak zaman ini mungkin tidak antusias menyambut kemeriahan yang biasa terjadi pada tanggal 17 Agustus nanti, kami masih dengan asik menontoni dan berpartisipasi dalam ragam perlombaan seperti panjat pinang dan lompat karung! We thank God for what we have today and we still treasure yesterday's memories.

Dan, tentu, lagu-lagu yang begitu jujur dan dikemas dengan sederhana namun sulit dilupakan. Bahkan, masih dikenang hingga hari ini. Saya ingat ketika sedang berada di sebuah konser musik dan berdiri di sebelah perempuan yang ternyata baru berusia 18 tahun (ya, anak 2000-an). Saat itu, Dewa 19 Ft. Ari Lasso dan Dul Jaelani sedang tampil di atas panggung dan membawakan lagu-lagu andalan mereka. Di saat saya dan beberapa teman begitu larut dalam nostalgia, anak ini justru terlihat mati gaya. Ia terdiam hingga lagu Kangen dimainkan dan langsung segera mengeluarkan ponselnya untuk merekam penampilan tersebut! Saya pun cukup yakin jika lagu tersebut ia dengar di kafe dengan live music yang begitu marak terjadi akhir-akhir ini. Sungguh, momen tersebut berhasil membuat saya yang masih berusia 23 tahun merasa tua seketika.

Untuk mengembalikan momen-momen berharga yang sempat menjadi bagian dari hidup anak-anak yang lahir di tahun 90-an atau bahkan sebelumnya, Ismaya Live dan Generasi 90-an kembali menghadirkan Festival Mesin Waktu. Anda seolah diajak kembali ke masa-masa itu dengan keberadaan zona main, zona museum, dan tentunya zona musik! Tak dipungkiri, lagu-lagu di zaman 90-an memang kembali didengar lagi akhir-akhir ini. Namun, bagi kami yang memang berasal dari generasi 90-an, lagu tersebut seolah tidak pernah lepas. Seolah memang menjadi bagian kami yang tidak pernah akan hilang. Jadi, untuk Anda yang mungkin kurang akrab dengan lagu dari zaman ini, berikut adalah beberapa artis yang perlu Anda dengar jika tidak ingin mati gaya di Festival Mesin Waktu. Kan sayang jika hanya tau satu lagu!

Dewa 19 Ft. Ari Lasso & Dul Jaelani

Kid, yes, you do have mercy on you. Ismaya Live kembali menghadirkan musisi legendaris satu ini ke dalam festivalnya bersama Generasi 90-an. Selain dari lagu Kangen yang mungkin saja kebanyakan pun mengetahuinya hanya karena lirik "semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya menahan rasa ingin jumpa..", group band ini tentu memiliki deretan lagu hits pada jamannya. Oh, tidak, beberapa tentu masih akrab di telinga para generasi 90-an. "Cinta kan membawamu kembali di sini, menuai rindu membasuh perih.." atau "Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan, kau buat remuk seluruh hatiku..", atau yang satu ini "kau hancurkan diriku bila kau tinggalkan aku, kau dewiku..". Setidaknya, jangan sampai Anda hanya heboh di satu lagu saja, deh!

Glenn Fredly

Bagi yang lahir di tahun 90-an, Glenn Fredly seolah mengutarakan isi hati kami baik ketika sedang jatuh cinta maupun di kala patah hati. Lagu seperti Akhir Cerita Cinta dan Januari bagaikan hymne mereka yang baru ditinggal kekasih. Hebatnya, meskipun sudah berusia lebih dari 15 tahun, dua lagu ini masih menjadi pegangan saya ketika sedang patah hati. Duh, apalagi jika hubungan tersebut kandasnya tepat di Bulan Januari. Kalau saya pribadi, semoga saja lagu berjudul Everything dan Brown Eyed Girl juga turut dimainkan! Hayo, bahkan beberapa dari generasi 90-an juga tidak mengetahui lagu ini, ya?

P-Project

Yang satu ini rasanya memang hadir jauh sebelum saya terlahir. Jujur, saya pun masih agak asing dengan lagu-lagunya. Namun, lagu Antrilah Di Loket ini memiliki kesamaan nada dengan lagu 90-an mendunia, I Can Love You Like That! Dengan mudah saya pun mengikuti lagu ini. Setelah mencari tau lebih lanjut, P-Project yang merupakan singkatan dari Padhayangan ini memang menghasilkan karya-karya parodi dan bernuansa komedik dengan menggunakan nada-nada lagu yang familiar di telinga publik masa itu. Ada beberapa lagu seperti I'll Make Love to You milik Boyz II Men yang dibuat menjadi lagu berjudul Kuingin Jadi Guru dan A Whole New World menjadi lagu berjudul Kalau Sempet. Penasaran, bukan? 

Rida Sita Dewi

Berbeda dengan girl band yang penuh tarian energetik di jaman ini, trio berisikan tiga nama perempuan ini murni hanya mengandalkan suara merdunya untuk menghibur para pendengar. Entah mengapa, meskipun tidak pernah mendengar lagu-lagu dari Rida Sita Dewi, telinga saya seolah familiar. Rasanya mudah untuk mengikuti alunan nada yang ada. Hmm, apakah tanpa sadar saya memang pernah mendengarkannya di masa kecil? 

90's Time Warp with Gamaliel, Petra Sihombing, Rendy Pandugo, Teddy Adhitya

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Festival Mesin Waktu (@festival_mesinwaktu) pada

Jujur, saya juga penasaran dengan yang satu ini. Ya, nama empat penyanyi ini mungkin memang baru saja didengar disekitar tahun 2010 ke atas. Maklum, mereka pun lahir di akhir tahun 80 atau juga bahkan sama dengan Anda, 90-an! Saya ingat di waktu SMA, sekolah menghadirkan Gamaliel bersama timnya untuk pensi acara kami. Ah, ya! Mungkin festival nanti akan terasa seperti pensi yang begitu dinanti-nantikan dan menjadi momen tepat untuk bertemu dengan anak sekolah lain ;) Anyway, sungguh, saya begitu tidak sabar melihat kolaborasi antara empat pria ini. Lagu apa yang akan mereka bawakan? Hmm, melihat dari unggahan Instagram, apakah akan ada lagu Backstreet Boys? Uuu, that will be so 90's!