“I’m angry with irresponsible celebrities who take the platform that they’re given and they use it so greedily. And so I’m going to be part of the change. Or they will have to kill me, which they probably will,” begitu ujar Jameela Jamil, pemeran Tahani Al-Jamil dalam serial TV “The Good Place”. Saya setuju dengan pendapat dari Jameela ini, karena tak dapat dipungkiri, media sosial pemegang peran penting dalam hidup tiap individu sekarang ini. Maka, jika penggunaannya melenceng tentunya bisa merugikan bagi orang yang selalu mengonsumsi media sosial setiap harinya.
Sekitar satu tahun yang lalu, Jameela mengunggah foto pribadi di media sosial miliknya. Dalam unggahan tersebut ia mengeluarkan seluruh unek-unek yang ia miliki. Pasalnya, ia merasa lelah dengan cara publik memandang dan memberi nilai terhadap perempuan. Menurutnya, pandangan ini cenderung berfokus pada tampilan fisik saja.
Dalam suatu kesempatan, Jameela sempat bercerita tentang dirinya di masa muda. Saat itu, ia terlalu memikirkan dirinya dari segi fisik hingga ia mengalami gangguan kondisi mental yang dikenal sebagai anorexia. Melalui media sosialnya, Jameela mebagikan berbagai hal yang menggambarkan dirinya secara positif tanpa perlu mengaitkan berat badan. Ia mulai unggahannya dengan dua kata: “I weigh”. Selain itu, ia kerap kali mengunggah foto yang begitu jujur dan apa adanya.
Tanpa disangka, hal ini disambut baik oleh banyak perempuan lainnya. Mereka pun mulai mengikuti apa yang Jameela lakukan: memberi nilai lebih pada diri mereka sendiri bukan dari berat badan saja, melainkan dari banyak hal positif lainnya. Misalnya tentang pencapaiannya dalam hidup, tentang pekerjaan, hobi, dan hal-hal yang disenangi. Hal ini kemudian melahirkan “@i_weigh movement” yang kini telah memiliki sekitar 458.000 jumlah pengikut di Instagram.
Melalui gerakan ini, Jameela berharap dapat mengajak semua orang untuk melakukan hal yang sama, baik perempuan ataupun laki-laki. “For us to feel valuable and see how amazing we are beyond the flesh on our bones,” tulisnya. Semoga saja dengan adanya gerakan ini, akan makin banyak orang yang bisa menghargai pencapaian-pencapaian orang lain sambil tidak lupa untuk memberi apresiasi atas pencapaian diri sendiri.
