Pandemi memang menjadikan semua khalayak manusia di muka bumi ini terpisah, selama dua tahun aktivitas bertemu fisik memang mewajibkan semua manusia harus membiasakan diri melalui online. Segala ragam event tahunan yang biasanya dilakukan rutin pun harus beralih menjadi digital. Selama dua tahun berturut-turut ajang mode terbesar JFW pun diselenggarakan secara virtual. Namun apakah hal tersebut telah sukses mengubah gaya hidup masyarakat? Nyatanya tidak, gaya hidup justru kembali layaknya tak ada pandemi.
Tahun ini Jakarta Fashion Week kembali hadir ke aktivitas semula. Para pecinta mode yang tampak sudah merindukan perhelatan tersebut pun hadir secara totalitas. Antusiasme penikmat mode pun terlihat secara nyata. Perhelatan yang dibuka pada tanggal 24 Oktober 2022 yang lalu mengambil lokasi di Pondok Indah Mall 3, suatu lokasi yang belum pernah dijejaki oleh JFW dari awal kali diadakan.
Sebuah reuni besar bagi para pelaku industri fashion, undangan yang hadir pun datang dari beragam kalangan. Baik redaktur mode, fashion stylist, selebriti, dan influencer. Dan terlebih lagi antusiasme ini tampak nyata sebagai bentuk support bagi para desainer tanah air. Lebih dari 1600 koleksi pun akan dihadirkan dalam waktu satu minggu. Tentunya tak hanya menampilkan nama-nama desainer senior, namun juga label dan desainer muda yang turut meramaikan kancah pekan mode tersebut.
.JPG)
Kelebihannya lagi pada pekan mode ini juga terdapat Dewi Luxe Market, yang mana selain menyaksikan presentasi tren koleksi untuk tahun 2023 mendatang, para pengunjung pun dapat sekaligus menikmati retail therapy dari label dan desainer tanah air, yang mana koleksi siap pakai dapat langsung dibeli melalui pop up retail market tersebut. Bila selama ini beragam produk hanya dapat dibeli melalui online, dalam kesempatan ini pengunjung dapat experience secara langsung produk-produk tersebut.
Lantas bagaimana dengan hasil presentasi para desainer tanah air untuk tahun 2023 mendatang, apakah pandemi memberikan nuansa baru nan segar? Tak hanya venue baru yang segar dengan dominasi warna putih dan ceiling yang tinggi, para desainer pun tampak bekerja keras dalam menyuguhkan yang terbaik. Seperti tiga desainer berikut yang menampilkan koleksi mereka pada hari pertama pembukaan JFW 2023 yang lalu, diantaranya Hartono Gan, Jan Sober dan Tanah Lesae. Ketiga desainer tersebut disatukan dalam tema fluidity.
Pekan mode memang menjadi suatu momentum yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya, oleh sebab itu tentu ratusan desainer yang berpartisipasi dalam event akbar tersebut tak hanya sebagai ajang temu kangen semata, tetapi untuk mengembalikan kelangsungan bisnis mode yang sempat terkena imbas oleh pandemi yang lalu. Semoga titik terang di penghujung tahun ini juga membawa kepositifan bagi perekonomian di berbagai sektor lainnya. Layaknya sebuah cobaan kehidupan, bahwa masa sulit hadir untuk menjadikan seseorang naik kelas.
