Setelah Met Gala, red carpet kembali digelar untuk Cannes Film Festival. L’Oreal Paris sebagai official partner, menggandeng dua aktris Indonesia yaitu Cinta Laura Kiehl dan Putri Marino.
Keduanya tampil memukau pada tanggal 26-27 Mei dengan busana rancangan desainer lokal, makeup artist lokal, dan fotografer lokal. Tim di balik penampilan Cinta Laura adalah Tex Saverio, Maison Met – Mety Choa, dan Jacob Wil; sedangkan Putri Marino akan mengenakan gaun karya Hian Tjen, Toton, SOE Jakarta dan aksesoris dari TULOLA Designs.
Yoland Handoko, selaku fashion stylist dan fashion director dari Krama Creative Consultant, ingin mengeksplorasi lebih dalam budaya Indonesia melalui tim yang dibawa dari Indonesia. Para desainer ditantang Yoland Handoko untuk membuat pakaian yang terinspirasi dari berbagai referensi arca dan gaya busana kerajaan masa lampau, cerita rakyat, serta kain wastra.
Makeup artist Bubah Alfian menciptakan makeup look flawless untuk Cinta Laura Kiehl, dan Putri Mario siap tampil cantik memukau dengan riasan dari Aditya Vagueskin. L'Oréal Paris juga menggandeng Glenn Prasetya, seorang fotografer profesional dari Studio 47, mendokumentasikan perjalanan selama Cannes Film Festival.
Mari kita bahas lebih lanjut persiapan dibalik glamornya penampilan Cinta Laura dan Putri Marino.
Cinta Laura Kiehl
Sebagai Brand Spokesperson L’Oreal Paris, Cinta mengenakan konsep The Modern Day Indonesia Deity. Tex Saverio ditantang untuk membuat gaun memukau dalam waktu yang cukup singkat ditambah penggunaan teknik presisi dan potongan yang prima karena ada rumbai/ruffle berstruktur dengan belahan asimetris tinggi di bagian paha. Namun, Cinta berhasil tampil memukau di red-carpet Cannes Film Festival dengan gaun hijau gelap bordir sinar matahari dengan total berat sekitar 30kg. Ditambah dengan make up clean french look dari Bubah.
Lalu di malam puncak Lights on Women Award, Cinta Laura tampak anggun dengan balutan dress seperti bidadari di cerita rakyat Indonesia. Konsep rancangan sophisticated elegant yang memiliki statement khas Maison Met. Pada bagian detail, gaun berwarna abu-abu menggunakan fabric sequin tulle sebagai dasar gown dan organza silk sebagai aksen ini, dipercantik dengan tambahan Swarovski embellishment untuk menambah kesan glamour.
Gimana menurut kalian penampilan dari Cinta Laura?
Putri Marino
Sama-sama membawa budaya Indonesia, namun Putri Marino menggunakan konsep The New Regal. Hian Tjen mengkombinasikan ciri khasnya dengan gaya Putri Marino, dan menghasilkan siluet anggun sekaligus konstruksi modern. Teknik drapping Hian Tjen gunakan khusus untuk menonjolkan kepribadian kuat Putri Marino.
Untuk makeup, Aditya terinspirasi langsung dari tone warna kulit Putri yang sangat khas perempuan Indonesia. Untuk menghasilkan sisi eksotis sekaligus elegan, Aditya mengaku bahwa pemilihan shades yang tepat untuk complexion, juga highlight contour wajah merupakan kunci.
Tidak kalah anggun dengan Cinta, Putri Marino hadir di Light on Women Award dengan busana karya Toton bergaya putri raja di masa lampau Indonesia. Toton juga mengambil inspirasi busana ini dari dewi-dewi yang terukir dalam bentuk arca dan relief di candi-candi peninggalan sejarah.
“Saya berterima kasih kepada L'Oreal Paris atas dukungan mereka kepada perempuan di industri perfilman, dengan menggunakan Festival Film Cannes sebagai wadah untuk bersuara. Kehadiran saya di Cannes Film Festival adalah representasi dari semua wanita di industri perfilman, sebuah peran yang saya jalani dengan serius dan saya banggakan,” ungkap Putri Marino sebagai L’Oreal Paris Worth It Squad.
Sumber foto: instagram @claurakiehl dan @putrimarino