Kehidupan dunia maya yang tak pernah diam, dan selalu saja meributkan berbagai permasalahan, sontak mengangkat topik mengenai kecantikan seseorang yang didaulat sebagai cantik buatan atau hasil bedah plastik. Yang akhirnya membelah pendapat warga net, antara pro dan kontra.
Di suatu siang yang cerah, sebuah postingan mengenai pengumuman kontestan ajang pemilihan beauty queen dilayangkan melaui media sosial dan hasilnya keributan antara para pendukung pun mewarnai kolom komentar dari foto-foto para kontestan. Baik dari yang meributkan penampilan fisik, usia hingga operasi plastik.
Singkat cerita, sosok cantik yang didukung oleh bantuan pisau bedah menjadikan para voters menjadi berat sebelah. Cantik itu tak hanya sekedar fisik, cantik itu harus natural dan banyak lagi ungkapan yang mendefinisikan cantik berdasarkan berbagai point of view. Bagi saya pribadi hal tersebut adalah hak setiap orang akan melakukan apa saja terhadap dirinya.
Menjadi cantik itu tentu adalah dambaan setiap manusia di muka bumi ini. Dan tak hanya kaum wanita, begitu pula para kaum pria yang ingin terlihat tampan dan atletis. Beragam usaha yang dilakukan para pria juga tidak main-main. Seperti pergi ke gym lima kali dalam seminggu, mengonsumsi suplemen, protein, creatine dan beragam program diet. Belum lagi biaya tambahan untuk pergi ke fisiotherapy, akibat cedera otot dan lain sebagainya.
Saya rasa beragam usaha yang dilakukan manusia untuk menyempurnakan dirinya, adalah beraneka cara. Hanya saja prosesnya yang berbeda-beda. Begitu pula dengan krim pemutih dan penghalus kulit yang harus diolesi dengan beberapa tahapan, krim pagi, krim siang, dan krim malam. Semua kalau ditotal jumlahnya pasti sudah puluhan atau ratusan juta.
Maka untuk apa diributkan antara yang natural dan tidak natural? Toh pada akhir tujuannya untuk kesempurnaan. Lagi pun di perputaran dunia yang sudah sangat pesat seperti saat ini sudah sulit untuk kita cegah.
Menjadi cantik dan tampan itu memang memiliki banyak keuntungan, seseorang yang memiliki paras dan tubuh yang rupawan akan lebih memiliki kesempatan untuk memikat banyak mata, memiliki kepopuleran hingga memberikan akses untuk mempermudah beragam urusan. Seperti contohnya, jika kita melihat selebgram yang memiliki jutaan followers pasti mereka setidaknya enak dilihat mata. Berwajah rupawan, bertubuh proporsional, sehingga menjadikan orang yang melihat postingannya tertegun sejenak, memperhatikannya dan kemudian mengidolakannya.
Maka sekarang paham kan, mengapa menjadi cantik itu ibarat golden ticket? Karena dengan menjadi cantik dan tampan itu adalah aset untuk membuat seseorang menjadi satu langkah maju. Maka kalau plastic surgery adalah jawabannya, saya rasa setiap orang tak perlu menghakimi.
Photo by Ben Lyric – Pexels.com