Makna Hari Ibu

Itulah sebabnya mengapa surga berada dibawah telapak kaki ibu, bukan dibawah telapak kaki ayah.

Common Sense

 

Menjadi seorang ibu adalah anugerah. Tentu berkah ini pun diikuti dengan tugas dan tanggung jawab dalam merawat, membesarkan dan memberikan kasih sayang kepada sang anak. Sebuah tugas yang mulia dan tak dapat dihitung dalam bentuk materi apapun. 

 

Setiap orang pasti pernah menjadi anak kecil, dan dalam kehidupan seorang anak pasti sahabat pertamanya di dunia ini adalah sosok ibu. Karena ibu adalah makhluk hidup pertama yang ia kenal dalam kehidupannya. Tanpa perlu bicara, dan hanya melalui tatapan mata dan sentuhannya, setiap bayi tahu bahwa wanita yang dihadapnnya adalah satu-satunya manusia yang bisa ia percaya sampai kapan pun.  

 

Mulai dari dalam kandungan selama 9 bulan, memberi makan, mengajarkan segala sesuatu hal yang ada di dunia ini. Hingga akhirnya sang anak tersebut mulai membangun kehidupan sendiri, apakah bersama pasangannya ataupun berdikari sendiri. Namun tentu komunikasi dan perhatian tetap tidak akan lepas dari hati dan ingatannya.

 

22 Desember mendatang adalah hari yang didedikasikan untuk para Ibu yang ada di negeri ini. Memperingati hari Ibu mungkin terdengar kurang spesial layaknya merayakan hari besar seperti lebaran, natal atau hari besar keagamaan lainnya. Ditambah lagi dengan tidak adanya tanggal merah dan hari libur, semakin terlihat hari Ibu tersebut tidak penting-penting amat. Tetapi sebenarnya apabila ditelaah lebih seksama, seharusnya hari Ibu justru harus diperingati lebih niat, dalam kata lain dijadikan layaknya selebrasi hari kemerdekaan.

Photo: Pixabay - Pexels.com

 

Bayangkan, bagaimana kalau tidak adanya sosok ibu dalam suatu rumah tangga, apa jadinya? Siapa yang akan mengatur perputaran aktivitas seorang anak apabila sang ayah harus mencari nafkah diluar rumah. Sehebat-hebatnya pria, ia tidak akan dapat melakukan segala sesuatu dalam satu waktu. Karena memang laki-laki tidak diciptakan oleh Tuhan se-multi tasking layaknya wanita.

 

Wanita walaupun ia harus mencari nafkah diluar rumah, namun mereka tetap bisa menyiasati untuk tetap mengurus anak dan rumah tangganya. Kehebatan ini pun sudah terbukti bagaimana mereka memelihara kandungan mereka selama 9 bulan. Dengan tulang tubuh yang jauh lebih kecil daripada pria, namun bisa menopang beban berkilo-kilo ditubuhnya. Belum lagi harus menyusui selama berbulan hingga bertahun-tahun.

 

Kebesaran hati seorang ibu pun juga dibuktikan dengan kesanggupan mereka dalam membela anak-anak mereka dalam keadaan apapun. Ibu adalah segalanya untuk anak-anak mereka. 

 

Oleh sebab itu mungkin seharusnya hari ibu tersebut harusnya diperingati lebih besar lagi. Karena apalah arti seorang manusia di muka bumi ini, jika tidak ada sosok seorang Ibu? Berkat mereka lah kita dapat menjadi seperti ini. Selamat Hari Ibu untuk para wanita di muka bumi ini.