La Luce di Asmara

Sebuah karya dalam seni dalam pendar cahaya Asmara

Haute Culture

Menjadi kolektor seni tak harus bermodal besar, kiranya kalimat itulah yang kerap kali disematkan kepada para pencipta karya seni dalam mengkampanyekan affordable art. Karena masyarakat muda saat ini sudah mulai menyicil benda-benda seni sejak dini, yang memiliki nilai investasi tersendiri. Dan bagi saya satu produk yang akan saya jabarkan dalam artikel ini adalah suatu karya seni yang dapat dilirik, dan dapat dikategorikan sebagai affordable art.

 

Inspirasi seni tak pernah melihat siapa yang ia pengaruhi. Mungkin hal inilah yang dapat digambarkan pada hubungan seorang Asmara Abigail yang dikenal sebagai aktris film dengan Adin Ibrahim yang merupakan seorang arsitek dan desainer interior lulusan Politecnico di Milano. Ketika mereka berdua bertemu pertama kali di tahun 2017 yang lalu di Milan, pertemanan antara mereka pun berlanjut menjadi suatu projectkolaborasi yang menghasilkan sebuah karya desain terbaik.

Adin Ibrahim & Asmara Abigail
Photo by Eandaru Kusumaatmaja @eaneandaru | Make Up by Yusti @beautybyyusti | Make up Ast. @maebebae | Hair @aryhudi 

 

La Luce di Asmara yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti Cahaya Asmara. Layaknya karya kolaborasi lainnya, maka produk yang dihasilkan merupakan hasil peleburan dua ide dari para penggagasnya. Begitu pula dengan La Luce di Asmara, produk yang diwujudkan dalam bentuk lampu dekorasi ini terinspirasi dari kekaguman Adin kepada gaya 1970an post modernisme Italia yang abadi. Dimana pada periode itu Italia sangat berjaya dengan gaya rancangan mereka yang eksperimental dan rebellious. Sementara disisi lainnya Asmara Abigail justru menerjemahkan suatu kebebasan tersebut dengan warna ungu.

 

Jika selama ini warna ungu selalu dikonotasikan sebagai warna janda, maka tidak begitu artinya bila warna tersebut disandingkan dalam seni. Karena palet tersebut justru mencerminkan feminitas yang dipadukan dengan ekspresi penuh gairah.

 

Suatu karya yang istimewa tentu tak hanya sedap dipandang oleh mata saja. Melainkan juga memiliki makna lain yang menjadikannya bernilai tinggi. Maka begitu pula dengan La Luce di Asmara ini, selain diciptakan secara handmade produk ini pun dibuat melalui limbah serbuk gergaji. Artinya tak hanya sebatas nilai estetik semata yang ditawarkan oleh Adin, melainkan suatu awal kontribusi yang sangat baik dalam mengurangi limbah bagi bumi ini.

 

La Luce di Asmara digubah menjadi tiga desain berbeda, yang dibanderol dengan harga berkisar tiga jutaan hingga tujuh jutaan. 

 

La Piccola Asmara – 305x160x285 mm

La Media Asmara – 305x160x315 mm

La Grande Asmara-305x160x415 mm

La Piccola Asmara - 305x160x285mm
La Grande Asmara-305x160x415mm

 

La Media Asmara - 305x160x315 mm

Seperti layaknya sebuah busana haute couture yang diciptakan handmade dan hanya hanya diproduksi beberapa buah, maka begitu pula dengan lampu ini. Bagi Anda yang mempunyai ketertarikan kepada produk ini, sebaiknya harus dengan sigap untuk segera membelinya. Karena produk seni ini hanya tersedia tujuh buah untuk setiap desainnya. Nah, apakah Anda salah satu yang beruntung dari tujuh orang di dunia yang memiliki karya ini?