Bagi saya pribadi, ada beberapa nama musisi di dunia musik yang seolah tak lekang oleh waktu. Lagu-lagu yang didengarkan lintas generasi tanpa sekalipun terasa ’tua’. Dari tanah air, salah satunya ialah Maliq & D’Essentials. Melihat fakta bahwa album pertama dari grup musik ini diluncurkan pada tahun 2005, membuat saya tertegun sejenak. Bagaimana tidak? Waktu itu saya baru saja berusia 9 tahun!
Seperti yang diketahui para pendengar musik, Maliq & D’Essentials memiliki aliran Jazz dan Soul. Tipe musik yang sesungguhnya tidak mainstream karena memang memiliki pasarnya sendiri. Namun, berbincang dengan dua vokalis grup ini, saya menyadari bahwa ada satu lagu yang sesungguhnya sedikit 'keluar jalur'. Ya, "Untitled"!
Saya jatuh cinta pada lagu ini ketika sedang duduk di bangku SMA. Anda tentu paham betul masa-masa patah hati saat berbalut seragam putih abu-abu, bukan? "Untitled" seolah menggambarkan isi hati yang merasa cintanya tak terbalas lewat lirik, "Salahkahku bila... kau lah yang ada di hatiku?"
Kembali pada kesempatan saat berbincang dengan grup musik ini. Angga mengaku bahwa lagu ini seharusnya tidak masuk ke dalam album pertama. Alasannya? Tak lain karena lagu ini dinilai 'kurang' sejalan dengan imej Maliq & D’Essentials. Hanya dengan petikan gitar, memang lagu ini berbeda dengan yang lainnya. Namun, akhirnya mereka sepakat untuk memasukkannya ke dalam album sebagai bonus track. And, the title is? Untitled.
Tidak dapat dipungkiri bahwa lagu ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan lagu lain. Namun, saya tidak dapat memikirkan apabila lagu "Untitled" tidak jadi dimasukkan ke dalam album tersebut. Lagu apa yang akan menemani hari-hari putih abu-abu saya? Bagaimana dengan Anda?