Label dengan misi kemanusiaan selalu berhasil menggerakkan hati saya. Ya, di tengah dunia yang semakin hari semakin egosentris, rasanya patut disyukuri ketika menemukan segelintir individu yang masih peduli terhadap sesama. Hal yang sama pula ketika saya tak sengaja berjumpa dengan FoodCycle Indonesia di sebuah pasar akhir pekan.
Sejujurnya, yang menarik perhatian saya di awal perjumpaan adalah kue pisang yang tertata di atas meja. Saya pribadi adalah penggemar buah yang satu ini. Menurut saya, apapun jenis makanan atau minuman yang dicampur dengan buah pisang, akan menjadi lebih nikmat. Tak terkecuali dengan kue pisang yang diciptakan oleh FoodCycle Indonesia.
Tidak, fokus saya tentu tidak pada kue pisang tersebut. Namun, saya menaruh fokus seutuhnya pada cerita di balik kue pisang ini. Anda sendiri tentu menyadari bahwa pisang merupakan salah satu buah yang cepat matang. Dengan demikian, tidak heran jika banyak pisang yang busuk dan terbuang begitu saja. Menyadari ini, FoodCycle Indonesia meluncurkan program bernama BananaCycle guna mengurangi potensi terbuangnya pisang begitu saja.
Misi mulia ini tentu tidak berhenti sama di sini. Jika cerita berhenti di sini, mungkin hanya terdengar seperti bisnis untuk meraih keuntungan pribadi saja. Namun, cerita yang menakjubkannya adalah siapa yang membuat kue pisang yang diberi nama MannaCake Brumble. Ya, kue ini ternyata dibuat oleh anak-anak yang kesehariannya dihabiskan di jalanan tanpa memiliki arah dan tujuan. Anak-anak ini juga diberitkan tempat tinggal bersama sehingga tidak perlu lagi kembali ke jalanan.
Saya harus mengakui, kue ini terasa begitu lezat. Bagian atas dari kue ini remah-remah adonan yang membuatnya menjadi lebih bertekstur ketika masuk ke dalam mulut. Apa lagi yang kurang dari kue ini? Tidak hanya memberikan rasa yang nikmat, namun juga memberikan Anda kesempatan untuk menolong mereka yang membutuhkan.