Apa yang Anda rasakan ketika melihat letupan kembang api yang berwarna – warni diatas langit? Pecahan garis terang berwarna diatas langit gelap, layaknya beragam perasaan, dari beragam mata manusia yang menyaksikan, mungkin membawa emosi kekaguman, hingga rasa kebahagian. Namun bagi beberapa orang lain bisa jadi pecahan kembang api tersebut justru memicu emosi kesedihan. Dan entah mengapa momentum akhir tahun selalu identik dengan pesta kembang api.
Akhir tahun, sebuah akhir untuk sebuah awal yang baru. Sebuah harapan untuk suatu awal yang lebih baik lagi. Kiranya hal tersebutlah yang menjadi harapan bagi setiap insan di muka bumi ini.
Bagi sebagian orang tahun 2022 ini mungkin adalah tahun yang baik, tapi bagi sebagian orang tahun yang akan segera meninggalkan kita, bisa jadi adalah tahun yang kurang membawa keberuntungan. Banyak peristiwa yang membawa kesedihan, baik dari kehilangan orang terdekat hingga bencana alam yang datang tanpa terduga.
Di kota ini sendiri, beberapa minggu sebelum menuju penghujung tahun secara silih berganti banyak perhelatan gaya hidup yang dilaksanakan, mulai dari perhelatan mode, pargelaran teater, hingga festival musik terbesar seperti Djakarta Warehouse Project baru saja dituntaskan. Sementara baru beberapa jam yang lalu pesta sepak bola dunia FIFA Worldcup 2022 telah selesai dilaksanakan. Ragam events tersebut tentu membawa derai tawa kebahagiaan, seolah telah menyembuhkan masyarakat dunia dari peristiwa COVID-19 yang menyelimuti dunia ini.
Disatu sisi banyak umat manusia yang berbahagia, namun disisi lain tak sedikit pula manusia yang merasa bersedih atau mungkin terpuruk. Sebuah roda kehidupan yang selalu memberikan warna kontras akan suatu keadaan. Selalu akan ada ribuan kesenangan diatas jutaan lara. Selalu akan ada yang merasa terengah-engah dalam menyelesaikan perjalanan kehidupan untuk mencapai suatu akhir.
Kehidupan adalah sebuah pertandingan untuk mencapai puncak kebahagiaan. Sebuah tempat yang lebih tinggi untuk membawa perasaan dan pikiran ke dalam area yang secure dan nyaman. Bahwa sebuah perasaan tenang hanya dapat diraih dalam beragam bentuk, baik itu prestasi ataupun materi.
Tahun 2022 untuk saya pribadi bukanlah tahun yang terbaik, segala perasaan saya alami, sebuah perasaan jatuh bangun dan kembali berlari, dan kemudian terjatuh dan kembali berdiri untuk terus berlari, dengan sedikit terseok-seok. Kiranya itulah perumpamaan dalam menjalani tahun 2022 ini.
Mungkin tahun ini saya harus lebih detil dalam menuliskan wishlist untuk Santa Clause. Bahwa dalam wishlist tahun ini saya harus request sebuah kebahagiaan dan kehidupan yang lebih baik.
Stop! Sebelum Anda tertawa dan menghakimi saya karena sedikit 'halu'. Saya akan kembali meluruskan. Yakni nyatanya saya tak perlu berdiam diri dan meratapi ketidakpuasan akan tahun ini. Karena satu pelajaran yang dapat saya petik adalah, beragam situasi yang tidak nyaman tersebut justru mengajarkan saya untuk ikhlas. Bahwa segala keputusasaan itu justru memberikan hadiah tersendiri. Sebuah hadiah yang mengatakan bahwa “Betapa beruntungnya saya, bahwa saya telah menjadi manusia yang ‘lengkap’. Yakni manusia yang telah berhasil melewati segala rasa emosi dalam hidup”. And yes, this is the perfect gift I ever had. Thank you 2022!
Foto Opening: Designecologist - Pexels.com