Iwan Suastika menggelar pameran tunggalnya di D Gallerie, Jalan Barito I No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mulai 12 Agustus 2023 sampai 12 September 2023. Acara ini dibuka untuk umum, dan bisa diakses secara gratis.
Dalam judul “The Man Who Carried A Mountain” yang diambil dari salah satu karyanya, pameran ini menunjukan kondisi manusia saat ini. Saya pribadi menangkap beberapa gambar yang indah secara visual, namun tragis setelah mendengar cerita dan maksud pesan yang ingin disampaikan melalui karya Iwan. Dibantu oleh Ignatia Nilu, pameran ini ingin mengungkap transformasi alam di jaman sekarang.
Pada saat memasuki ruang pameran, pengunjung akan disambut oleh lukisan Iwan yang menggambarkan tokoh utamanya, yakni manusia dengan helm luar angkasa, menggandeng kuda, hingga ada yang jatuh dari dunia sambil menggendong gunung. Mungkin dari awal masuk ini, pengunjung akan langsung berpikir apa maksudnya? Iwan ingin menggambarkan tentang efek kemajuan teknologi dengan limbah yang diciptakan. Menurut saya, ini sangat realistis dengan apa yang terjadi sekarang.
Dan kalau diperhatikan, setiap gambar di ruang pertama, Iwan menaruh simbol ikan koi, bahkan ke beberapa gambar lainnya juga. Bagi seniman kelahiran Jogja 1992 ini, ikan koi sangat menarik dan indah saat berenang berkelompok. Ikan koi juga memiliki bercak di tubuhnya dengan warna yang berbeda-beda tapi tetap berpadu.
“Mungkin banyak yang memperhatikan telah terjadi migrasi cepat dari berbagai spesies. Jagung dari Amerika Tengah ditanam di Eropa Selatan dan Afrika dan China. Ketang dari Amerika Selatan ditanam di Inggris, dan sepanjang Eropa hingga China. Spesies sebaliknya: gandum datang ke Amerika Utara dan gula datang ke Selatan Amerika dan pencampuran spesies yang nyata di seluruh dunia. Sebuah kenyataan yang tengah menempatkan Bumi pada lintasan evolusi baru,” tambah Ignatia Nilu dalam menjelaskan pameran ini.
Di ruangan utama, terdapat patung tokoh utama mengenakan pakaian berlapis dan luarnya menggunakan jaket berwarna orange, helm luar angkasa, dan tameng buatan dari lambang radiasi dan bahan beracun. Sosok manusia yang berdiri menghadapi fenomena dan tantangan ephemeral di zaman ini, menginjak buku, memegang pena berapi di lengan kanan, dan memegang gunung berapi di kiri.
Di belakang patung persis, gambar serupa patung dilukiskan Iwan dalam kanvas berukuran besar. Bedanya, dalam lukisan, sang tokoh utama berdiri ditengah hutan bersama macan yang sedang tertidur. Sang manusia memegang pena terbakar sambil menuliskan ‘Legacy’ di tanah. Iwan ingin menggambarkan peninggalan yang dibuat oleh manusia.
Sampai akhirnya, sang sosok manusia itu beranak dan kedua anaknya tetap harus menggunakan helm luar angkasa, dikelilingi kupu-kupu dan membawa kantong berisikan tanaman.
Untuk lebih lengkap dan menikmati semua karya dari Iwan Suastika, kamu bisa mengunjungi D’Gallerie Jakarta antara pukul 10.00 sampai 19.00 WIB.