‘Fokus’ kiranya kata tersebutlah yang dapat disematkan dari presentasi Eridani untuk Jakarta Fashion Week 2025 pada 21 Oktober 2024 yang lalu. Eridani yang telah menekuni fashion sejak tahun 2003 dengan mengemban pendidikan fashion di ESMOD melalui beasiswa yang diraihnya, membuktikan ketekunannya melalui karyanya.
‘Moonchild’ menjadi tajuk yang diangkat untuk presentasi kali ini yang menampilkan 12 set busana untuk koleksi deluxe. Dalam rangkaian palet yang terbagi dalam warna hitam, emas muda, merah muda pudar dan putih menjadi perwakilan visualisasi sang desainer dalam menceritakan keterlibatan bulan dalam mempengaruhi gravitasi dan pasang surut air laut di bumi, yang disisi lain turut pula mempengaruhi emosi dan prilaku manusia.
Suasana fluktuatif emosi tersebut kiranya telah tersampaikan sejak detik pertama suara jangkrik diperdengarkan dalam ruangan putih yang dipenuhi lebih dari tiga ratus undangan saat itu. Dengan berlatarkan sinar bulan purnama yang gemerlap, busana pertama berwarna putih pun mulai mencuri perhatian di suasana gelapnya malam. Dan Eri berhasil membuka presentasinya dengan begitu romantisnya, namun tetap dalam nuansa misterius.
Rangkaian busana dengan permainan teknik volume, drapes yang dimainkan diatas material kain jacquard, sutra, satin, beludru dan organza. Seolah mengatakan dengan sendirinya betapa piawainya kemampuan sang pencipta desain tersebut. Bahwa gelar best pattern maker yang diraih oleh Eridani semasa bersekolah mode dulu, dan beragam prestasi lainnya, memang menempatkan dirinya pada level yang berbeda.
Dalam momentum emas ini Eridani pun kembali merangkul Thornandes Jaime untuk berkolaborasi kembali sebagai pengarah artistik dan dan gaya, yang mana kolaborasi ini menjadi kesempatan kedua kalinya setelah kerjasama mereka yang pertama untuk presentasi inagurasi Indonesian Fashion Designer Council (IFDC) beberapa waktu yang lalu.
Presentasi yang berlangsung selama delapan menit tersebut membuktikan bahwa suatu karya tak akan menjadi sempurna bila hanya dilatari oleh talenta semata, melainkan kecermatan, kefokusan dan kejujuran yang akan menempatkan suatu karya dalam titik tertinggi. Selamat kepada Eridani atas presentasi ‘Moonchild’ yang berhasil membawa emosi penontonnya menari-nari melintasi bulan purnama.