Setelah lama tak terdengar namanya, Eddy Betty kembali menampakkan dirinya pada kamis malam 15 May 2025 yang lalu. Presentasi yang ia lakukan dengan memboyong puluhan gaun adibusana keatas panggung terasa bak notalgia. Seperti kisah lama yang bersemi kembali, Eddy Betty memvisualisasikan dalam pendaran cahaya.
Ballroom Hotel Mulia – Senayan yang panjang dan gelap, mendadak dipenuhi oleh berbagai wanita dari berbagai profesi yang mengenakan gaun adibusana. Malam itu ibarat sebuah reuni akbar untuk mereka yang bekerja di industri fashion dan hiburan. Wujud rupawan nan harum mewangi dalam balutan Eddy Betty.
Dan beberapa saat kemudian pun sebuah runway berlatar cermin disinari dengan lampu sorot yang berfokus pada seorang model dalam balutan busana gemerlap yang membiaskan cahaya kesekeliling ruangan. Rupanya makna ‘Luminesence’ yang diangkat oleh Eddy Betty ini menceritakan bahwa secercah cahaya diibaratkan sebagai sebuah penanda bahwa desainer lulusan Perancis ini hanya silam sekejap dari hingar-bingar ranah mode, karena ia akan selalu ada dan akan kembali lagi.
Suasana pun semakin disemarakkan dengan rangkaian busana lainnya yang bermain dalam material bahan lame, chiffon, lace dan silk. Eddy Betty yang telah dikenal luas berfokus pada kepiawaiannya dalam menciptakancorset, kembali menyuguhkan gubahan ikoniknya itu. Rangkaian corset yang membingkai tubuh layaknya pahatan tampak berlalu lalang dalam berbagai warna yang terbagi dalam beberapa sequence.
Eddy Betty pun tak ketinggalan dalam memvisualisasikan makna Luminesence, untuk mendukung total lookkeseluruhan ia pun menggandeng beberapa sahabatnya untuk turut berkontribusi, diantaranya adalah Rinaldy A. Yunardi untuk aksesoris, Donny Lim untuk make up, dan Kiki Siantar & Uma Hapsari (1001) untuk sepatu yang dikenakan seluruh model.
Presentasi yang berdurasi lebih dari dua puluh menit tersebut, tampak membiaskan kebahagiaan bari para penikmatnya. Pasalnya kerinduan akan karyanya yang selama ini tak berbalas, akhirnya dijawab oleh Eddy Betty dalam satu malam.
Show tersebut ibarat sebuah balasan surat cinta, yang akhirnya datang setelah sekian lama. Bahwa isi dari surat tersebut adalah ‘Aku baik-baik saja, dan akan menyapamu dalam sinaran karyaku’.
