Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “cantik” diartikan sebagai elok; molek (tentang wajah, muka perempuan). Namun, bagi saya, cantik memiliki makna yang sangat luas dan definisi yang berbeda bagi setiap orang. Kecantikan itu unik dan subjektif. Hal ini selaras dengan pandangan Zuellig Pharma (ZP) Therapeutics Indonesia yang mengangkat keberagaman dan tingkat kepercayaan diri dalam konferensi pers bertajuk “Embracing Diverse Beauty with the Versatility of HA Fillers.”
Acara ini berlangsung di Wyl’s Kitchen, Veranda Hotel Pakubuwono, Jakarta, pada 10 Juni 2024. Teman-teman media berkumpul untuk mendengarkan paparan dari para ahli serta testimoni perawatan dermal filler dengan kandungan Hyaluronic Acid (HA) yang dapat mengoptimalkan kepercayaan diri pria dan wanita Indonesia. Tentu saja, perawatan ini dilakukan sesuai kebutuhan wajah masing-masing individu.
“Kepercayaan diri dapat ditumbuhkan dengan berbagai cara, salah satunya melalui perawatan wajah tanpa perlu melakukan perubahan yang mencolok. Dermal filler berbahan dasar Hyaluronic Acid menjadi pilihan para pasien karena dapat menargetkan area wajah sesuai kebutuhan yang variatif. Fleksibilitas serta keamanan yang ditawarkan oleh injeksi filler tersebut menjadikannya sebagai perawatan yang paling adaptif untuk menonjolkan fitur khas setiap pasien serta mengikuti tren kecantikan terkini,” ujar dr. Lanny Juniarti, dipl. AAAM.
Sebelum prosedur injeksi filler dilakukan, para dokter selalu menganjurkan pasien untuk menjalani konsultasi lengkap, baik sebelum maupun sesudah perawatan. Dr. Kristian Sanjaya, M.Biomed (AAM), menekankan bahwa tahap ini penting untuk menghindari potensi efek samping. Pasien juga harus terbuka mengenai kondisi tubuh yang dialami, seperti riwayat alergi dan perawatan apa saja yang pernah dilakukan.
Catherine Njoo, seorang Fashion Designer asal Surabaya, membagikan beberapa tips dari pengalamannya menjalani perawatan filler. Pertama, Catherine menyarankan untuk tidak berganti-ganti dokter. Pilihlah dokter yang kredibilitasnya terjamin. Kedua, dari sisi produk, pastikan produk yang digunakan adalah yang terbaik. Sebagai pasien, penting untuk menanyakan merek apa yang digunakan dan melakukan riset tentang merek tersebut agar merasa aman dan terjamin. Catherine sendiri telah melakukan filler sejak 2012 karena bentuk awal wajahnya yang kurang simetris.
ZP Therapeutics menggunakan kandungan Hyaluronic Acid yang mampu menonjolkan fitur wajah penduduk Indonesia yang bervariasi sesuai kelompok etnis dan suku, tanpa mengubah penampilan secara drastis. Dr. Kardiana Dewi, SpDVE, FINSDV, menjelaskan bahwa kandungan ini aman. “Filler Hyaluronic Acid secara umum aman digunakan sehingga mampu menjawab keresahan spesifik yang dimiliki pasien, seperti mengembalikan volume wajah, menghaluskan garis-garis kerutan, menghidrasi kulit, hingga membuat wajah terlihat lebih proporsional. Meski demikian, setiap tubuh memiliki reaksi yang berbeda terhadap filler, sehingga perlu adanya panduan tata laksana yang cepat dan efektif untuk mengatasi efek samping yang berpotensi muncul pasca prosedur.”
Sebagai sebuah unit bisnis di bawah naungan PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL) yang bergerak di industri kesehatan, ZP Therapeutics menjelaskan bahwa kandungan utama Hyaluronic Acid yang digunakannya berbentuk seperti gel yang mampu membuat kulit lembap. Saat filler disuntikkan ke dalam kulit, bagian dermis atau bahkan lebih dalam akan terisi, sehingga kulit terlihat lebih bagus dan terisi. Dermal filler menjadi salah satu perawatan non-invasif yang paling favorit.
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba filler?