Bukan Sekedar Euphoria

Haute Culture

Kriteria pemilihan hotel tentu berbeda bagi setiap orang. Umumnya berdasarkan tujuan keperluan masing-masing. Apakah karena pekerjaan, karena liburan, atau karena sekaligus dua-duanya. Lokasi dan harga biasanya jadi kriteria berikut. Dilanjutkan dengan kebersihan dan service. Sayangnya kadang atau bahkan sering kali apa yang kita inginkan berbeda dengan apa yang bisa kita dapatkan. Dekat kemana-mana, tapi ramai cenderung berisik. Tenang, tapi jauh kemana-mana sehingga takut mati gaya meski baru semalam. 

Jujur, jarak yang jauh itu masuk dalam daftar hal-hal yang saya khawatirkan ketika memilih Hoshinoya sebagai tempat saya menginap di Bali. Namun, foto-foto yang ada terasa memikat hati. Belum lagi keingintahuan mengenai campuran dua budaya yang ditawarkan. Dan terus terang dalam perjalanan menuju ke resort ini, dalam hati saya sempat berkata, memang ada alasannya mengapa ada pepatah, curiosity kills the cat alias lokasinya memang jauh. 

Sebenarnya saya hendak bilang untungnya, tapi saya sadar membuat resort komersial bukan perkara ringan yang untung-untungan dan tidak mungkin jarak tidak diperhitungkan. Karenanya, selain menyiapkan shuttle ke Ubud Centre yang beroperasi bolak balik dari pagi sampai malam, ada banyak aktivitas yang disiapkan. Mulai dari Rice Filed Walking di pagi hari, sampai dengan kelas membuat macha bernama Welcome Matcha, kelas membatik bernama Batik Saya, Origami Challenge dan Hoshinoya Bali Spa tentunya. Selain itu ada juga perpustakaan dengan berbagai koleksi buku yang bisa kita pinjam baca di kamar atau baca di perpustakaan yang dikelilingi oleh pemandangan indah dan suara gemercik air sungai Pakerisan. 

Kita juga tidak perlu khawatir untuk urusan perut. Meski hanya memiliki satu restoran eksklusif hanya untuk tamu yang menginap,  kita bisa bebas memilih untuk menikmati makanan pilihan kita dimana saja asal masih di dalam lingkungan resor, selain di dalam restorannya sendiri. Kita bisa memilih duduk di bagian tepi lembah, bisa duduk di pendopo, atau di gazebo-gazebo yang terlihat menggantung dan tersebar di lembah yang berujung pada sungai.

Alhasil, tiga hari saya disana bukan saja terasa sangat menyenangkan dan memuaskan, tapi juga menenangkan, karena jauh dari keramaian dan kemacetan yang biasa menjadi bagian hidup saya sehari-hari, tapi jauh dari membosankan. Menikmati pemandangan matahari terbit, jalan-jalan di tepi sawah, ikut kelas membatik, origami, dan membuat macha. Tak ketinggalan menikmati spa with a view yang terletak di bagian sebelah bawah resort sehingga harus menggunakan semacam gondola untuk mencapainya. Hoshinoya Bali Spa menyajikan perawatan yang menciptakan relaksasi dan ketenangan. Lulur, minyak dan bahan-bahan perawatan kulit lain dibuat dari beras organik, rempah dan jamu yang digunakan dalam tradisi perawatan kulit orang Bali, dengan ritual tradisi bali seperti Royal Lulur, Balinese Boreh, dan Balinese massage atau pijat. 

Saya juga mencoba aneka makanan enak, terutama menu Jepang nya yang disiapkan dan diracik oleh Executive Chef, Mitsuaki Senoo, untuk menciptakan tekstur, rasa dan kesegaran dari semua bahan dan bumbu menjadi nikmat. Juga menikmati teh dan jajanan tradisional di Gazebo, yang memanjakan lidah. Belum lagi bermalas-malasan di kamar sambil bolak balik nyemplung ke semi private pool yang terletak persis di teras kamar. Masing-masing kolam sepanjang 70 meter ini dihiasi oleh tempat duduk terbuka dan saung dimana tamu bisa bersantai menikmati udara segar dan sinar matahari. Saya bahkan tidak sempat berpikir untuk melihat jadwal shuttle ke Ubud Centre dan baru belakangan sadar bahwa tidak ada televisi di kamar saya yang luas dan apik itu. 

Tidak lama setelah saya kembali, saya bertemu seorang teman yang juara dalam hal jalan-jalan termasuk hotel serta resort, dan tidak setakut saya untuk tetap jalan-jalan selama masa pandemi. Waktu saya bercerita tentang pengalaman saya di Hoshinoya, dia langsung 100% setuju dengan saya. Komentarnya menambah keyakinan saya bahwa saya memang memiliki penilaian yang tepat, dan memupus pikiran bahwa pengalaman menyenangkan saya hanya sekedar euphoria liburan pertama kali. Kami juga sepakat bahwa pengalamanan stay di Hoshinoya adalah pengalaman yang patut diulang.