Memiliki paras cantik dan memiliki bentuk tubuh proporsional tentu menjadi keinginan setiap wanita di muka bumi ini. Tanpa bermaksud body shamming bagi mereka yang memiliki tubuh kurang proporsional, karena dari dahulu telah dikatakan bahwa cantik itu datangnya dari dalam hati dan memang benar begitu kenyataannya. Tetapi perlu diketahui juga selain hati yang cantik, memiliki kepercayaan diri yang tinggi nyatanya adalah modal yang wajib dimiliki. Dan dari manakah datangnya kepercayaan diri itu?
Mengapa saya berbicara mengenai kepercayaan diri, karena memiliki kekurangan bukanlah sesuatu yang harus ditutupi. Tetapi justru harus digali apa yang dapat dijadikan potensi lainnya. Dalam satu minggu terakhir setelah dua ajang penghargaan musik diadakan yakni, Grammy Awards dan BRIT Awards. Yang menjadi daya tarik perhatian saya adalah Lizzo. Penyanyi yang memiliki tubuh plus size ini justru dapat menarik spotlight tersendiri dalam setiap penampilannya. Baik pakaian yang dikenakan untuk red carpet dan juga untuk penampilan panggung.
Tak hanya adibusana yang dikenakannya pada kedua malam tersebut, tetapi tata rias, rambut dan kuku pun tampak terkonsep secara detail. Sekalipun ia harus melompat-lompat diatas panggung atau sekedar berpose layaknya model diatas red carpet, ia dapat membawakannya dengan spektakuler. Dalam kata lain, ia menyelesaikan tugasnya dengan nilai 10 out of 10.
Tak hanya sekedar gaun gubahan para desainer ternama dan make up yang dahsyat, namun bagaimana ia membawakannya menjadi tidak hanya sekedar manekin berjalan. Tak sekedar sebuah kepercayaan diri yang tinggi, tetapi juga jiwa yang nyaman akan dirinya sendiri. Sebagai seorang penyanyi dunia tentu Lizzo sangat mungkin untuk dapat melakukan bedah plastik, dan membayar food nutritionist untuk mengecilkan ukuran tubuhnya. Selain itu dorongan beban sosial di tengah industri musik Hollywood pastilah sangat besar untuk menjadikan ia sebuah ‘produk’ komersil yang sempurna. Tetapi yang ia lakukan adalah menggali kekurangannya menjadi suatu daya jual tersendiri dan membuat mata dunia ikhlas menerima apa adanya dan mengapresiasinya.
Inti awal dari sebuah kecantikkan adalah nyaman dengan diri sendiri, karena berawal dari inilah kepercayaan diri akan meningkat dengan sendirinya. We can learn to feel good about ourselves not because we’re special and above average, but because we’re human beings intrinsically worthy of respect – Dr. Kristin Neff