And if It All Ended Tomorrow…?

Beastie Vanity

Sebuah postingan yang baru saja beberapa menit dirilis, mendadak dengan ribuan likes dan ribuan komentar menjadi viral di ranah media sosial. Yang mana materi dari posting tersebut adalah sebuah pernyataan pengunduran diri Pier Paolo Piccioli yang mengundurkan diri dari rumah mode asal Italia, Valentino.

 

Tentu berita mundurnya seseorang dari sebuah label termahsyur yang membesarkan nama seseorang itu membuat pemerhati ranah mode menjadi khawatir dan panik. Seolah sebuah kehancuran akan segera hadir, hingga beragam konspirasi dan analisa tak bertanggung jawab pun bermunculan.

 

Tak lama sebelum berita mengenai hengkangnya Pier  Paolo, di minggu yang sama berita serupa pun muncul dari Dries Van Noten atas rumah mode yang ia rintis sejak 38 tahun yang lalu. 

Dries Van Noten

 

Kejadian ini tentunya meninggalkan rasa trauma tersendiri bagi para pecinta mode. Ditambah lagi rasa keterkejutan itu belum usai akibat berita serupa yang datang dari Sarah Burton, tepatnya lima bulan lalu yang meletakkan jabatannya dari brand asal Inggris, Alexander Mcqueen.

Sarah Burton | Photo by Getty Images

Jika ditelaah alasan kepergian para creative director dari suatu label yang membesarkan diri mereka adalah untuk suatu hal personal, yang lebih memprioritaskan diri pribadi. Bahwa upaya yang selama ini mereka bangun, nyatanya telah mengesampingkan kehidupan mereka pribadi. Bekerja tanpa henti, layaknya mesin yang tak menyisakan sedikit kehidupan pribadi.

 

“Now I want to shift my focus to all the things I never had the time for” ungkap Dries Van Noten dalam suratnya  yang diposting di media sosial. Sementara caption dengan penuh kata puitis yang membuat pembacanya meneteskan air mata diungkapkan oleh Pier Paolo “This heritage of love, dreams, beauty and humanity, I carry with me, today and forever”

 

Ketiga nama besar yang mewarnai perjalanan fashion dunia selama lebih dari dua dekade tentu memberikan banyak inspirasi besar bagi para generasi muda dibawahnya. Dan sebuah cerita baru pun akan mulai bergulir dengan hadirnya nama-nama baru yang akan mencuat ke permukaan dan menorehkan sejarah baru dalam perjalanan mode dunia.

 

Layaknya sebuah putaran kehidupan bahwa di dunia ini tidak ada yang kekal. Akan ada yang lahir, maka akan ada pula yang mati. Maka sesuatu yang pergi, akan tergantikan oleh sesuatu baru yang hadir. And that’s life.  

Pier Paolo Piccioli | Photo by Getty Images