Berbeda dengan kancah seni lainnya, Art Jakarta memberikan lebih dari sekedar pameran karya 62 galeri. Dalam berbagai segmen, acara yang berlangsung dari 26-28 Agustus 2022 ini tidak hanya ingin mendukung para seniman, tapi juga melibatkan para pecinta seni.
Berikut adalah pengalaman saya dan apa yang saya rasakan saat mengunjungi Art Jakarta.
Pertama, saya melihat karya-karya dari para seniman yang begitu menakjubkan. Mulai dari karya lukis, patung, NFT, karya berukuran kecil, karya dengan motif abstrak, karya yang unik, dan masih banyak lagi beragam karya yang saya nikmati di JCC Senayan. Sampai pada satu booth galeri, di mana saya menemukan orang-orang sedang duduk, dengan spidol warna-warni di atas meja, bersama-sama mereka mewarnai acrylic berukuran kecil. Saya mendekat, dan ternyata mereka sedang mewarnai sayap kupu-kupu.Seru sekali rasanya bisa ikut terlibat dan 'berkarya' dalam pameran ini.
Selama mengelilingi hall A dan B, saya disuguhkan dengan karya-karya yang membuat saya berpikir "kok ada ya orang yang kepikiran buat seperti ini?" atau "gila keren banget!" atau "ini lucu sih..." dan pemikiran-pemikiran takjub lainnya.
Ada karya yang sudah pernah saya lihat sebelumnya, ada juga presentasi istimewa yang telah disesuaikan khusus untuk Art Jakarta. Tahun ini, ada 15 karya seni yang telah dikurasi untuk dipamerkan di Art Jakarta, salah satunya Flamingo dari Sang Soo-Lee.
Art Jakarta tahun ini membuka diri untuk berkolaborasi dengan beberapa institusi atau perusahaan swasta untuk menyajikan koleksi karya mereka. Bersama UOB Indonesia, Tumurun Museum, Bibit, dan Cohart, di segmen AJX banyak karya seni yang dapat disaksikan untuk pertama kalinya hadir di publik.
Lalu ada juga segmen baru bernama AJ1, di mana galeri internasional dapat mempresentasikam pameran tunggal. Sebenarnya, ini adalah bentuk adaptasi dengan new normal. Art Jakarta menciptakan kesempatan untuk memudahkan kehadiran internasional di pekan seni ini.
Menurut saya, segmen baru yang gak kalah seru adalah Bali Art Scene.
Bali dicintai banyak orang, baik kita sebagai warga Indonesia, juga turis-turis asing. Seniman lokal juga banyak yang lahir dari pulau Dewata. Saat pandemi, Bali adalah pulau yang sangat terhantam. Oleh karena itu, Art Jakarta menyajikan seniman-seniman kontemporer Bali dalam segmen ini.
Selain seni lukis dan patung, ada juga karya NFT. Sebelumnya saya juga pernah menikmati pameran karya NFT di Art Jakarta Garder pada bulan April lalu. Tapi kali ini, Art Jakarta NFT dikemas lebih meriah. Art Jakarta menyatakan bahwa sepenuhnya berkomitmen mendukung karya NFT dan mengedukasi masyarakat tentang karakter NFT, khususnya bahwa NFT bukan sekadar instrumen moneter.
Dan terakhir, pengunjung yang hadir saya sarankan untuk dapat mengikuti Art Jakarta Talk karena di segmen ini akan ada ahli, pengamat, seniman, kolektor, dan kurator yang dengan senang hati membagikan pengalaman dan pengetahuannya. Salah satu pembicara yang hadir adalah Shaun Leong, seorang penasihat hukum dari Withersworldwide.
Banyak sekali hal yang bisa kamu ikuti dalam Art Jakarta 2022. Gak hanya sekedar menikmati dan membeli, tapi juga berperan serta dan memperkaya diri akan dunia seni.