Keberagaman dan toleransi merupakan topik yang cukup hangat diperbincangkan beberapa tahun terakhir ini. Merupakan topik yang esensi, namun rasanya masih agak sensitif bagi segelintir pihak.
For me personally, I have so much interest in national unity. Sebagai mahasiswi di jurusan seni pakaian, saya bahkan mengambil inspirasi dari keberagaman di Indonesia untuk bahan skripsi saya. Yes, that much.
Berangkat dari keyakinan saya sendiri, ketika mendengar tentang kampanye #JakartaRumahku yang diusung oleh VosFoyer, saya langsung bersemangat. VosFoyer, memiliki arti harafiah 'your home', merupakan creative consultant yang bergerak di ranah digital marketing. Di tahun yang kedua ini, #JakartaRumahku mengangkat tiga tema, yaitu diversifikasi, kolaborasi, dan apresiasi. Even with that little of information, I knew that I would love this event. Ketertarikan saya seolah memuncak ketika saya mengetahui bahwa dalam kontes ini, VosFoyer bekerja sama dengan Sabang Merauke, sebuah wadah pertukaran pelajar yang mempertemukan para pelajar dari seluruh pelosok Indonesia.
Berbicara lebih lanjut mengenai acara ini, #JakartaRumahku dimulai dalam bentuk kompetisi fotografi dan videografi yang menangkap momen keberagaman di Indonesia. Kontestan yang terpilih memiliki kesempatan untuk memotret wujud keberagaman yang ditampilkan oleh anak-anak dari program Sabang Merauke. Hasil dari karya para fotografer dan videografer ini pun ditampilkan dalam sebuah pameran yang akan berlangsung pada tanggal 10 hingga 31 Agustus 2018, di Plaza Indonesia Extention, lantai 4. Acara ini turut diramaikan dengan kegiatan workshop, seminar, hingga music performance.
Berhasil berbincang dengan salah satu founder dari VosFoyer, William Sudhana, saya mengetahui lebih jauh mengenai asal muasal munculnya ide ini. VosFoyer menyadari bahwa Jakarta merupakan titik temu dari banyaknya suku di seluruh pelosok negeri. Dengan demikian, perbedaan tentu menjadi suatu hal yang tidak terelakkan di Ibukota. Namun, indahnya, VosFoyer mampu menekankan sisi berbeda dari hal ini. Perbedaan, yang dipandang sebagian banyak orang sebagai sumber masalah, justru dijadikan sebagai ajang untuk saling berkolaborasi. “Aksi kolaborasi ini menghasilkan sesuatu, artinya ketika ada sesuatu yang dihasilkan, harus ada apresiasi juga di sana,” kata William. Well, isn’t it a beautiful idea?
Ah, nyatanya cukup banyak orang yang menaruh perhatian pada isu ini. I believe, every single one of us, from any industry, can work hand in hand to build the national unity of Indonesia. So, see you at the event!