Setelah lebih dari 30 tahun berada di Plaza Indonesia, April 2024 lalu Louis Vuitton membuka Flagship Store terbesar di Asia Tenggara. Tetap di Plaza Indonesia, namun berbeda lokasi, rumah baru brand mewah asal Perancis ini memang istimewa. Baik dalam perkara luasnya, koleksinya, dan terutama interiornya.
Mengambil ukuran setara lima buah toko di lantai dasar Plaza Indonesia, toko ini terbentang memanjang sepanjang sisi Pintu Barat mal ini. Luasnya tentu menciptakan kenyamanan bagi para tamu, meskipun koleksi yang ada di toko tersebut juga tidak sedikit. Tiap koleksi tersusun rapi dan indah pada bagiannya masing-masing. Ada koleksi khusus perempuan, laki-laki, barang-barang kulit, alas kaki, keperluan travel, minyak wangi, perhiasan, bahkan beberapa pilihan koleksi Objects Nomades Louis Vuitton.
Yang sangat menarik dari toko ini adalah kehadiran berbagai unsur yang berakar pada kebudayaan Indonesia tanpa terlihat aneh atau mencolok sendirian. Tentunya ini tidak terlepas dari kolaborasi antara Louis Vuitton dengan Yuni Jie, seorang interior desainer Indonesia, kurator berbagai budaya lokal dalam bentuk karya seni, desain produk ataupun material yang tersebar di dalamnya. Sebagai brand mewah yang sudah sangat established tentu tidak mudah untuk begitu saja menerima usulan dan masukan tentang desain. Namun, ketika saya memasuki toko ini untuk pertama kalinya, hanya keindahan yang dapat saya temukan.
Desain pada pelapis lantai yang terinspirasi dengan pola tenun, sementara plafon terbuat dari rotan dan rafia lokal. Selain itu ada berbagai karya seni dari seniman-seniman Indonesia seperti Agnes Hansella, Jemana Murti, Pande Giri, Farid Sycumbang selain beberapa seniman internasional lainnya juga melengkapi interiornya.
Jika di toko sebelumnya Louis Vuitton hanya memiliki sebuah ruangan privat untuk janji temu dengan klien, maka di rumahnya yang baru ada tiga ruang privat yang tersedia, dua untuk koleksi perempuan dan satu untuk koleksi laki-laki. Tema setiap ruang yang terkoneksi dengan lokasi-lokasi di Indonesia, yaitu The Sunrise at Borobudur Central Java, The Midday at Pink Beach Komodo Island, dan The Sunset at Raja Ampat. Honestly, as an Indonesian, it warm my haart.