Self Recognition: Perlu atau Tidak?

Common Sense

Menciptakan suatu karya yang indah tentu tak hanya dibuat dalam sekejap mata. Butuh proses, trial and error, dan lain sebagainya yang harus dilewati. Maka dari itu suatu label profesi ‘desainer’  tidak dapat dengan mudah diemban oleh seseorang. Namun kenyataan yang terjadi saat ini, dengan begitu cepatnya perputaran dunia plus dukungan platform media sosial  membuat para generasi ‘strawberry’  dengan begitu mudah melabeli diri sebagai desainer, ataupun creative director. Pertanyaannya apakah semudah itukah menapaki karier untuk industri mode di negeri ini?

 

Ranah pekerjaan yang mewah nan harum mewangi ini memang begitu menarik bagi mata para generasi muda di berbagai pelosok dunia. Sehingga menjadikan mereka  berlomba-lomba terjun bebas dalam berkreasi tanpa batas. Bahkan jika kita melihat sosial media Instagram dapat dengan mudah kita temui akun dengan portfolio hasil pekerjaan yang ‘dahsyat’. Pertanyaannya butuh standar berapa tahunkah untuk harus menjadi pro di ranah ini?

 

Jawabannya adalah memang tidak ada standar hari, bulan atau tahun untuk bisa menjadi pro di industri ini. Namun yang diperlukan disini adalah etos kerja dan bertanggung jawab dalam berkecimpung di ranah ini. Bukan hanya alih-alih bermodalkan followers ribuan, portfolio yang ‘out of the box’ dan bisa hadir dari satu show ke show lainnya. Maka bebas melabelkan diri sebagai A,B dan C. 

 

Self recognition memang diperlukan sebagai awareness untuk memberikan kekuatan dalam memvalidasi suatu keputusan. Namun jika berlebihan akan menjadi tipis bedanya dengan narcissism.

 

Maka bagi Anda para generasi penerus baik di industri mode ataupun ranah pekerjaan lainnya. Alangkah lebih baik bila pertinggi dulu jam terbang Anda, perbanyak relasi, dan tunjukkan dulu kemampuan kreatifitas dan etos kerja Anda. Dan biarkan validasi tersebut hadirnya dari masyarakat, bukan dari netizen dari akun medsos Anda.     

Karena suatu penilaian akan kualitas kerja tidak hanya dinilai melalui indahnya suatu feed akun saja. Melainkan banyak elemen lain yang terkait didalamnya.

 

 

Photo by Luis Alberto Cardenas Otaya: https://www.pexels.com/photo/man-lying-on-certificates-3990446/