Pesona Kota Tua: Merayakan Kearifan di Festival Bulan

Promosi Kota Tua melalui kolaborasi Dinas Pariwisata Jakarta, Kementerian Pariwisata desainer terkenal Tanah Air Sebastian Gunawan, Adrian Gan, Rinaldy A Yunardi, dan House of Tugu, Kota.

Uncategorized

Kota Tua yang berada Jakarta menjadi saksi bisu perjalanan sejarah bagi perkembangan kota berusia hampir 5 abad. Di tempat inilah dapat melihat peleburan budaya mulai dari Indonesia, China, dan bangsa-bangsa Eropa yang berdagang ke Pulau Jawa.

Hingga kini geliat Kota Tua masih terasa. Bangunan-bangunan kuno masih bisa dinikmati. Kota Tua ini juga telah menjadi bagian ikon  Jakarta yang tercatat sebagai salah satu destinasi unggulan. Upaya-upaya promosi mengangkat Jakarta sebagai tujuan wisata tingkat dunia terus dilakukan Kementerian Pariwisata.

Salah satunya melalui ajang kolaborasi  pagelaran dan perhiasan  bertajuk “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration.” Acara  ini menggandeng desainer ternama Tanah Air Sebastian Gunawan, Adrian Gan, Rinaldy A Yunardi,  dan House of Tugu, Kota. Digelarnya acara ini  masih dalam rangka momen peringatan Tahun Baru Imlek 2025 yang  jatuh pada 29 Januari 2025 lalu.

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, saat menghadiri kegiatan ini, mengatakan fashion show ini sebagai komitmen Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merevitalisasi Kota Tua sebagai lokasi bersejarah serta pusat seni dan budaya yang dinamis.

Salah satu bangunan bersejarah di Kota Tua yang masih terjaga hingga kini adalah House of Tugu yang berada di Jalan Kali Besar menjadi lokasi pagelaran. Bangunan ini dulunya milik saudagar Tionghoa, Oei Tiong Ham yang digunakan sebagai gudang gula dan kantor organisasi Tionghoa. Di dalam bangunan ini terdapat berbagai benda-benda peninggalan sejarah. Pengunjung akan merasa seperti memasuki mesin waktu saat menyusuri bangunan ini. Kini House of Tugu telah menjadi daya tarik wisatawan tersendiri dan berkontribusi mendorong minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah Kota Tua, Jakarta.

“Melalui  sejarah  menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya keanekaragaman budaya. Termasuk pengaruh budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian integral dari sejarah dan masyarakat sejak masa Hindia Belanda. Melestarikan warisan budaya Tionghoa tak hanya soal menjaga nilai sejarahnya, tetapi juga mengakui peran pentingnya dalam membentuk identitas budaya Indonesia dan sektor pariwisata kita. Saya berharap kolaborasi seperti ini dapat terus dilakukan kedepannya,” ungkap Menpar Widiyanti.