Mengenai Sustainable Beauty dengan Gerakan #PakaiSampaiHabis

Beastie Vanity

Setuju gak sih, kalo penampilan kita lagi gembel atau seadanya, membuat mood kita jadi males? Sebagai perempuan muda yang bekerja, saya yang senang dengan penampilan rapih dan berusaha berpenampilan oke, biar kerjanya semangat. Tapi, untuk menunjang penampilan yang oke itu, butuh banyak faktor, baik dari dalam dan luar diri. 

 

Kalo dari dalam, saya selalu konsumsi banyak air putih, menghindari makanan yang memicu timbulnya jerawat, dan usahakan tidur yang cukup. Sedangkan dari luar, perlu banyak produk untuk bisa menghasilkan wajah yang mulus, baik produk skincare, dan didukung makeup. Mungkin lebih dari 10 produk yang aku pakai perharinya kalo step-step skincare dan makeup gak ada yang aku lewatin. Dan yang namanya perempuan, gak mungkin dong lipstick cuma satu? 

 

Ngomongin produk-produk kecantikan, industri kecantikan lokal memang terus berkembang. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia sendiri mengakui bahwa di 2019, ada 760 industri industri kosmetik besar dan industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia, dan di tahun 2020 naik menjadi 797. 

 

Kebayang gak sih berapa jumlah limbah dari produksi industri kecantikan? Belum lagi kebiasaan kita yang mudah tergiur dengan diskon dan ganti produk kecantikan. Untuk itu, Lyfe with Less mengajak kita untuk #PakaiSampaiHabis agar masyarakat Indonesia bisa bertanggung jawab atas apa yang mereka konsumsi. 

 

Bagi kamu yang suka ganti-ganti produk kecantikan, influencer Astri Puji Lestari dalam media gathering campaign #PakaiSampaiHabis memberikan tips yang mungkin bisa kamu terapkan, yakni mengapsilasikan produk kecantikan yang tidak cocok di muka ke bagian tubuh lainnya. Contoh, kamu tidak cocok menggunakan cream pelembab karena membuat muka kamu berminyak. Kamu ganti pengapliasian creamnya ke tangan, atau bisa juga ke kaki. Astri menceritakan pengalamannya, kalua bagian tubuh yang pasti cocok dengan produk apapun adalah tumit. Dengan demikian, kamu bisa #PakaiSampaiHabis segala produk. 

 

Kalau sudah kemasan sudah kosong, kamu bisa pilah sampah nya dan berikan ke bank sampah, untuk didaur ulang. 

 

“Empties yang diterima dari kampanye #PakaiSampaiHabis akan didaur ulang dan diolah menjadi  bahan baku industri daur ulang untuk jadi material produk baru lagi,” ujar Michaella Karina, dari Bank Sampah Bersinar.