Mendadak Nasionalis

Not everything is about you!

Common Sense

Jujur saya kurang paham strategi apa yang sedang dilancarkan para tokoh publik saat ini. Saya pun tak bermaksud untuk menggiring opini para pembaca untuk sependapat dengan saya. Namun yang membuat saya bertanya-tanya adalah, untuk apa harus terlihat berbeda di mata publik?

 

Pertanyaan tersebut muncul di benak saya, dikarenakan beberapa waktu yang lalu muncul di timelinemedia sosial saya, mengenai penampilan seorang duta besar mengenakan pakaian adat di acara penobatan raja Inggris. Penampilan tersebut memang menjadi viral, dengan trending topic yang positif. Bahwa menjadi satu-satunya aksi yang mengharumkan nama bangsa.

 

Photo by Mick Latter - Pexels.com

 

Tak lama setelah itu tepatnya beberapa hari yang lalu, acara festival film Cannes berlangsung, Raline Shah hadir di perhelatan tersebut dalam busana Kebaya biru. Mungkin ini pertama kalinya Kebaya dikenakan dalam acara tersebut, sebagaimana diketahui bahwa dalam acara ini momentum red carpet selalu ditandai sebagai parade busana couture. Dimana gaun panjang menjuntai selalu menyapu karpet merah di area acara tersebut.

 

Tentu siapa memakai apa, bukanlah urusan saya dan hak setiap orang untuk mengenakan apa yang mereka kenakan. Namun pernahkah Anda berfikir bahwa terkadang penyelenggara acara atau pengundang acara biasanya mengharapkan para tamunya untuk berpakaian baik sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Pemilik acara akan merasa dihargai apabila tamunya berpakaian sesuai dengan tema acara.

 

Tamu yang hadir diharapkan tidak datang untuk mencuri perhatian, dan sengaja menjadi bahan perbincangan. Sebagai contoh misalnya, Anda adalah seorang keluarga Jawa yang sedang mengadakan pesta perkawinan Jawa, lalu tiba-tiba ada tamu undangan yang hadir menggenakan pakaian perkawinan adat Minang lengkap dengan suntingnya. Maka Anda sebagai pemilik acara pasti akan merasa seperti tertohok. Seolah ada sosok lain yang ingin menjadi bintang di hari istimewa tersebut.

 

Mungkin tamu tersebut dapat mengatasnamakan rasa nasionalis yang tinggi akan adat istiadatnya, sehingga tak dapat melepaskan atribut tersebut di acara Anda. Namun yang perlu ditanyakan lagi adalah, apakah ia dalam kehidupan sehari-harinya mengenakan pakaian adat tersebut? Apakah jiwa nasionalis tersebut mendukung dirinya juga untuk tak mengenakan pakaian brand internasional dalam kesehariannya? Jika jawabannya adalah tidak, dan hanya serta merta mendadak nasionalis saja, maka artinya ia hanya steal the spotlight saja. 

Photo by Brett Sayles - Pexels.com

 

Nah, saya rasa Anda cukup paham dengan maksud pertanyaan saya pada Alinea pertama pada artikel ini. Bahwa untuk apa mendadak nasionalis, dengan dalih mengharumkan budaya di negara orang, kalau sebenarnya event yang Anda kenakan sebenarnya bukan bertujuan untuk memperkenalkan budaya, layaknya cultural day di sekolah anak Anda. 

 

Oleh dari itu pandai-pandailah bermain strategi dalam penampilan. Ingin menjadi pusat perhatian bukanlah dengan cara berbusana beda. Tetapi bagaimana cara Anda membawakan busana tersebut. Karena bahasa tubuh dalam berpakaian adalah segalanya. 

 

Opening Photo by Ryutaro Tsukata