Lain Kota Lain Pula Perangai

Beastie Vanity

Sebuah pertemuan dengan seorang yang baru dari luar lingkaran pertemanan atau pekerjaan yang biasanya kita temui, nyatanya membukakan sebuah pemikiran yang baru. Kiranya hal tersebutlah yang saya alami baru-baru ini.

 

Tiga minggu terakhir ini saya baru saja menyelesaikan suatu project dengan klien yang baru yang saya temui diluar kota Jakarta, yakni Bandung. Tentu cara bekerja dengan mereka yang tidak berdomisili di Jakarta sangatlah berbeda, bisa dikatakan cara berkomunikasi dalam pesan WhatsApp ataupun meeting secara face-to-face berbeda rasa dengan para klien yang berdomisili di Jakarta. Dan bagi saya ini adalah angin segar.

 

Masyarakat Jakarta yang memiliki fase kerja selalu cepat, terkadang meninggalkan hal-hal etika yang harus dilakukan. Sesederhana mengucapkan permisi, maaf ataupun emoticon terima kasih yang membuat pembacanya merasa lebih dihargai. Dan menurut saya ini adalah gestur yang amat perlu diperhatikan terutama dengan Gen-Z saat ini.

 

Kendati Jakarta dan Bandung hanya terpaut jarak dua jam perjalanan, ternyata cukup membedakan kualitas manusianya. Dapat dikatakan saya cukup amazed dengan mereka. Yakni bagaimana mereka memperlakukan team kerja yang berada diluar circle mereka. Penuh kesabaran, sopan dan amat beretika. Berbeda sekali dengan orang-orang di ibukota yang hanya berorientasi pada hasil.

 

Entah hal tersebut dikarenakan masyarakat di kota Parahyangan memang sudah memiliki kesantunan dalam adatnya istiadatnya, ataukah dikarenakan kondisi geografis yang berada di pegunungan sehingga membuat penduduknya jauh lebih tenang. Dapat dikatakan secara mental mereka lebih terjaga. Begitu pula dengan life quality yang mereka miliki, jauh lebih tinggi dibanding masyarakat Jakarta.

 

Satu hal yang saya sangat apresiasi adalah etika baik mereka dalam memperlakukan manusia. Kendatiproject yang kami kerjakan sangatlah menguras energi dan pikiran, namun tak sedikit pun emosi kami tersulut. Melainkan justru menjadikan kami sangat kompak dan terasa kekeluargaan.

 

Mungkin inilah pentingnya apa yang disebut dengan kualitas hidup. Bahwa walaupun pekerjaan yang kita lewati berat, namun karena perasaan hati dan pikiran yang tenang menjadikan pekerjaan yang sulit sekalipun menjadi lebih ringan.

 

Nah, bagi Anda yang mungkin berdomisili di daerah/luar kota Jakarta, mungkin ada baiknya untuk mempertimbangkan kembali keputusan Anda untuk merantau ke Jakarta dan mencoba peruntungan di kota metropolitan ini. Karena kendati kota Jakarta menawarkan kegemaripahan kehidupan, namun tak berarti justru memberikan kualitas hidup yang baik. Karena apa yang saya lihat melalui mata kepala saya, nyatanya kualitas manusia di kota ini sudah terkikis dengan ego dan nurani yang tak berkualitas.

 

Photo by Daniel Reche – Pexels.com