Pernah kah Anda menyaksikan atau bahkan mengikuti perlombaan bartender?
Rabu, 12 Juni 2024 adalah kali pertama saya menyaksikan langsung perlombaan bartender bertaraf dunia. Namanya Diageo World Class 2024 Indonesia Final. Diageo sendiri adalah perusahaan global terkemuka di industri minuman beralkohol. Pada tahun 2014, dibawah naungan PT Langgeng Kreasi Jayaprima, Diageo Indonesia hadir membawa lebih dari 200 merek.
Sebagai pemimpin global minuman beralkohol, Diageo ingin mengedukasi dan menyebarkan budaya minum alkohol yang bertanggungjawab. Untuk itu, hadirlah Diageo World Class sejak 13 tahun lalu. “Tahun ini Diageo merayakan 15 tahun penyelenggaraan Diageo World Class, sebuah kegiatan yang telah menjadi sumber inspirasi yang luar biasa bagi banyak orang di sekeliling kami. Kegiatan Diageo World Class membantu para mitra, para bartender dan pemilik bar, untuk lebih memahami budaya minum yang bertanggungjawab dan mengeksplorasi premium cocktail dari merek-merek premium Diageo yang menyimpan warisan dan cerita yang begitu panjang,” ujar Alefiyah Sarma, sang President Director Diageo Indonesia.
Sebelumnya, acara ini berlangsung di Bali. Tapi tahun ini para bartender terbaik dari bar-bar di Indonesia berkumpul di Bimasena, The Dharmawangsa Jakarta. Saya hadir sekitar pk 14.30 WIB. Tersisa tiga finalis yang pada pk 15.20 akan diberi challenge untuk membuat beberapa minuman dalam waktu enam menit. Satu yang menang, akan diberangkatkan untuk mewakili Indonesia di kompetisi Diageo World Class tingkat dunia di Shanghai, China, pada bulan September.
Ada empat juri yang menilai ketiga finalis, yaitu Adrian Michalcik sebagai Diageo World Class Winner 2022; Kiki Moka dari Group Head Bar Manager at Union Group; Dennis Tamse selaku Global Relationships Director Nolet Distillery Schiedam Holland; dan Andrew Soetiono sang Whisky Educator and Founder of Highlander In Jakarta.
Pertama-tama para finalis diundi untuk mendapatkan nomor urut, lalu diminta memilih mystery box yang di dalamnya terdapat bahan-bahan untuk disulap menjadi cocktail. Final Diageo World Class Indonesia menantang tiga bartender berbakat ini untuk menciptakan koktail inovatif menggunakan merek premium Diageo. Setiap peserta akan membuat dua koktail, masing-masing dituang campuran tequila Don Julio dan single malt The Singleton, yang kemudian disajikan ke para juri.
Suasana begitu menegangkan, antusias teman-teman bartender begitu menggebu-gebu. Sorak sorai para pendukung, musik yang dimainkan, sesekali teriakan semangat dari finalis, berpacu dengan waktu, membuat saya semakin deg-degan.
Setiap peserta tampil bergantian. Diberi waktu tiga menit untuk prepare dilanjutkan dengan show terbaik mereka. Ada yang selesai tepat waktu, tapi ada juga yang selesai sebelum waktunya. Sisa waktu yang ada akan membuahkan poin tambah dari juri.
“Bartending adalah profesi yang membutuhkan skill yang harus diasah melalui berbagai pelatihan dan kompetisi. Bartender harus memahami keunikan tequila dari Don Julio atau single malt dari The Singleton agar bisa menyajikan ide dan resep minuman yang luar biasa. Diageo World Class menekankan pada kualitas dan keahlian dan kami ingin melihat kreativitas dan inovasi bartender serta mendengar cerita luar biasa dari koktail yang mereka buat,” jelas AdrianMichalcik.
Setelah perlombaan selesai, sebelum pengumuman, tampak hadir Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Merrijantij Punguan Pintaria. Ini adalah bentuk dukungan pemerintah kepada bartender Tanah Air. “Kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Diageo melalui Diageo World Class yang ikut mendorong inovasi pada industri minuman khususnya industri minuman beralkohol untuk mendukung sektor pariwisata. Produk minuman beralkohol juga telah berkontribusi untuk ekspor produk Indonesia pada tahun 2023 senilai 14 juta USD. Nilai ini masih dapat ditingkatkan. Kami optimis event ini juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan produk Indonesia di tingkat global serta memberikan akses bagi industri dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan minuman beralkohol bagi sektor pariwisata serta peningkatan ekspor," ungkapnya.
Momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Sampai di babak pengumuman. Dimulai dari juara tiga, lalu juara dua sekaligus juara satu yakni I Putu Aris Sanjaya Putra dari Sycro Base Bali. Selamat Aris!
Sambil menunggu bulan September bersaing dengan bartender terbaik lainnya dari 60 negara, Diagero akan bantu menggodok bakat Aris. Kemampuan Aris akan terus diasah. Dengan harapan, Aris bisa membawa piala kemenangan dan menjadi yang pertama mengharumkan nama bartener Indonesia di Diageo World Class 2024.
Dirinya sangat senang dan excited mengangkat piala. Tapi perjuangan belum selesai, Aris masih akan terus beradu nasib di medan perang. “Saya sangat senang dan bangga telah menjadi bagian dari Diageo World Class 2024. Kemenangan saya di Indonesia Final adalah langkah pertama untuk maju ke ajang-ajang internasional dan bersama Diageo saya akan membawa kreasi koktail Indonesia yang luar biasa di Shanghai. Kemenangan ini adalah kemenangan bersama teman-teman bartender Indonesia lainnya yang hari ini hadir dan menyajikan skill terbaik kami di hadapan Dewan Juri. Semoga apa yang yang saya dan teman-teman bartender peroleh hari ini di acara Diageo World Class Indonesia dapat menginspirasi rekan-rekan bartender lainnya untuk selalu mengasah skill dan terus menggali cerita koktail Indonesia, dan menjadi bartender profesional untuk memajukan pariwisata Indonesia.”