Saya terpesona dengan beberapa pria di acara Met Gala beberapa waktu lalu yang berpakaian layaknya perempuan. Bahkan Marc Jacob merias wajahnya di atas brewoknya yang mirip sarang lebah. Ia menggunakan sepatu perempuan untuk melengkapi dandannya itu. Selain Marc, ada pula Harry Styles yang berpakain mirip perempuan dengan atas transparan dari Gucci dan anting di telinga kanannya.
Mau pria seperti Marc atau seperti Harry, saya tak terlalu peduli. Yang saya pedulikan adalah bagaimana mereka berpakaian bak burung merak jantan. Burung merak jantan dikenal dengan pesona bulu-bulunya yang indah dan berwarna, ekornya dapat mencapai 2 meter panjang, seperti baju karpet Cardi B yang berekor panjang di acara itu.
Melihat sejarahnya, sudah sejak lama pria berpakaian seperti burung merak yang sangat ekspresif. Louis XIV dari Prancis, misalnya. Ia disebut sebagai raja yang memiliki mata untuk fashion dan bisnis. Ia juga disebut sebagai pencetus high fashion. Sebelum ia berkuasa, kalangan atas sekadar berpakian dalam sapuan warna yang kelabu. Tetapi sejak ia bertahta, industri kain dan pakaian begitu maju dan menawarkan sesuatu yang lebih berwarna dan lebih mewah.
Melihat pria-pria di acara MetGala itu, saya sempat berpikir, apakah berpakaian pria akan lebih menarik seperti kembali ke masa Louis ke XIV? Saya berharap demikian. Karena penampilan pria tak hanya berakhir dengan kemeja, dasi, jas dan celana panjang yang itu-itu saja. Bukankah hidup itu selayaknya lebih indah jika ia lebih memberi warna dan tidak dihadapi dengan palu untuk menghakimi?
Photo credit: @themetgalaofficial