Halloween selalu menjadi momentum yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya, dimana semua orang dapat bebas berekspresi menjadi siapa saja yang mereka idolakan, namun tahukah dari mana asal muasal perayaan kostum tersebut ini bermuara?
Halloween yang dikenal sengan sebutan Allhaloween, All Hallows’s atau All Saints’ Eve ini merupakan sebuah peringatan untuk menghormati orang-orang kudus atau suci, yang mana tradisi ini terjadi sekitar abad ke-8 dan perayaan ini jatuh pada 1 November. Menurut sejarah festival Halloween ini berasal dari tradisi Celtic kuno Samhain, yakni ketika semua orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum khusus untuk mengusir hantu.
Lalu mengapa perayaan di dunia jatuh pada tanggal 31 Oktober? Hal ini dikarenakan bangsa Celtic percaya bahwa pada malam hari sebelum perayaan roh-roh orang yang telah meninggal akan berkunjung kembali ke rumah mereka. Dan pada saat itulah mereka percaya bahwa roh-roh jahat akan turut muncul ke dunia dan menganggu bangsa Celtic. Untuk itulah mereka melakukan ritual di puncak bukit dan menyalakan api unggun, sambil menggenakan kostum dan topeng seram agar terhindar dari ancaman roh jahat.
Setelah Romawi berhasil menaklukkan Celtic, mereka melebur tradisi perayaan Romawi dan Samhain. Hasil perayaan ini pun dinamakan dengan festival Feralia untuk memperingati leluhur yang telah meninggal dan penghormatan terhadap dewi panen masyarakat Romawi, Dewi Pomona.
Perjalanan sejarah pun terus berkembang hingga paruh kedua abad ke-19, Amerika Serikat banyak kedatangan imigran dari Irlandia. Hal inilah yang menyebabkan Halloween menjadi terkenal di Amerika hingga meliputi seluruh dunia.
Ya, tentu semua hal yang masuk di Amerika Serikat menjadi sesuatu yang fun, hal ini dikarenakan momentum tersebut dijadikan ladang bisnis tersendiri bagi pelaku industri gaya hidup Hollywood. Beragam lini bisnis mulai dari makanan, fashion, dan brand kosmetik pun turut menawarkan beragam produk bertemakan Halloween. Disisi lain ladang usaha bisnis restaurant dan bar pun turut menuai panen dengan beragam acara pesta Halloween.
Kesuksesan binis disaat momentum Halloween ini pun turut merambah industri aplikasi film streaming, seperti Netflix, Disney Plus dan lainnya. Yang mana film-film bernuansa Halloween dan horor menjadi urutan teratas yang ditonton oleh penduduk dunia. Tentunya tak hanya film-film lama yang telah ikonik, tetapi juga film-film yang baru dirilis ber-genre serupa.
Halloween 2022
Kenyataan bahwa pandemi telah menyelimuti dunia selama dua tahun terakhir pun membuat masyarakat dunia ini harus absen momentum pesta kostum ini selama dua tahun berturut-turut, Alhasil seluruh masyarakat dunia pun menumpahkan rasa kerinduannya pada Halloween tahun ini yang terjadi beberapa hari lalu.
Seperti tahun-tahun sebelumnya para selebriti Hollywood mulai membanjiri foto-foto karakter bernuansa Halloween dari beberapa hari sebelumnya. Salah satunya Kylie Jenner menggubah dirinya menjadi 4 karakter berbeda sekaligus (salah satunya Bride of Frankenstein). Lain pula dengan penyanyi Janelle Monae yang pada tahun ini menjadi Diva Plavalaguna dan The White Rabbit – Alice in Wonderland. Tentu ratu Halloween setiap tahun masih tetap dipegang oleh Heidi Klum yang selama 22 tahun konsisten dengan Heidi Klum Halloween Party.
Setiap tahun tentu kreasi kostum dan make up yang mereka tampilkan semakin liar. Hal ini pun rupanya menjadi buah keberuntungan bagi desainer tanah air kita, Rinaldy Yunardi yang pada tahun ini koleksi headpiece-nya dikenakan oleh Madonna dan Nicole Sherzinger.
Halloween di negeri ini
Berbicara mengenai Halloween di negara lain, tentu belum afdal apabila tidak membahas dengan apa yang terjadi di tanah air. Di Jakarta sendiri momentum ini diadakan hampir satu minggu. Halloween week yang diadakan di Jakarta pun diselenggarakan hampir di tiap restoran, bar dan hotel mulai jumat 28 Oktober hingga 1 November 2022 yang lalu. Tentu parade kostum pun mewarnai media sosial Instagram, facebook dan Tik-Tok. Hadiah yang ditawarkan bagi pemenang best costume pun beragam, mulai dari iPhone, Hingga uang sejumlah ratusan juta rupiah.
Masyarakat dunia memang sudah sangat merindukan momentum kebersamaan ini, apalagi setelah dua tahun harus mendekam dalam rumah akibat pandemi. Kendati suatu kejadian tragis telah terjadi di Itaewon – Korea Selatan di malam Halloween, itu adalah suatu kejadian yang tak terprediksi tentunya, dan tak dapat pula menyalahkan berbagai pihak atas pertanggungjawaban kejadian tersebut. Yang saya sayangkan adalah para pengguna akun media sosial Tik-Tok, yang menjadi reporter dadakan dan mengadili peristiwa tersebut adalah perbuatan bodoh. Please use your social media wisely!
Tentu tidak ada satu orang pun di dunia ini menginginkan suatu momentum melepas rindu kebersamaan, menjadi suatu insiden yang menyedihkan. Oleh karena itu mari kita menundukkan kepala sejenak untuk mendoakan arwah mereka yang telah pergi dalam peristiwa tersebut.