Dari Warisan Leluhur Menjadi Kehidupan Sehari-Hari

Inilah cara Tulola merayakan kayanya nusantara dengan 10 brand lokal lainnya.

Jam 9 pagi saya berjalan melewati kolam renang di bawah sinar matahari yang berusaha masuk di antara bayangan pohon, mencium wangi bunga melati sambil mendengar alunan gamelan. Bukan, saya bukan sedang di Bali, namun di hotel yang sangat kental dengan budaya Indonesia, The Dharmawangsa. Menghadiri acara Tulola Jumat pagi di tengah kemacetan Jakarta bukanlah sebuah keberatan, karena saya tahu apa yang akan saya lihat, beautiful pieces of artwork.

Masuk ke dalam ruangan, saya disambut instalasi besar karya Joko Avianto yang mungkin Anda pernah lihat di bundaran HI beberapa waktu lalu, namun ini remake-nya. Tak sabar melihat pameran yang bertajuk “Tulola Merayakan Nusantara”, saya masuk ke ruangan yang sudah dipenuhi berbagai macam karya dari berbagai brand lokal kebanggaan. Dipilih karena memiliki visi yang sama dengan Tulola, semua brand ini memiliki semangat menghadirkan kembali berbagai warisan nenek moyang Indonesia.

Sukkhacitta, Seven Sages, Pubumesu, Iyonono, Jenggala, Utama Spice, L.O.F, Du’Anyam, dan Marista Satividya, berkolaborasi dengan Tulola menciptakan 2 item khusus pada setiap brand. Apa yang bisa lahir dari kolaborasi perhiasan seperti Tulola, dengan anyaman, batik, organic soap, keramik, hingga pakaian dengan teknik natural dye? Well, see for yourself...

Berjalan ke tengah ruangan, ini dia yang saya tunggu-tunggu, perhiasan Tulola dengan kolaborasinya bersama tiga public figure; Reza Rahadian, Eva Celia, dan Andien Aisyah. Tiga persepsi dari tiga orang dengan latar yang berbeda, mempersembahkan berbagai perhiasan yang benar-benar cantik. Anting berkarat emas dengan bentuk pulau-pulau di Indonesia, cincin bertuliskan sedikit sajak yang tidak pernah ada temukan di tempat lain, saya merasa tidak menyesal menerjang segala kemacetan di pagi ini.

Diramaikan oleh penari kontemporer arahan sutradara Wawan Sofwan, pemain violin, dan suara merdu Dira Sugandi, saya merasa bersyukur ada di tengah para pemimpi, pekerja kreatif, yang memiliki satu tujuan: Menjadikan apa yang diajarkan nenek moyang dan segala warisannya untuk tetap hidup, menjadi bagian dari Anda dan saya setiap harinya.