Cover Story with Aming: The Happiest Person on Earth

"I am not afraid of being my true-self..." - Aming

Mungkin sama seperti Anda, hingga hampir menelusuri kehidupan ini selama nyaris 30 tahun lamanya, saya masih belum menemukan definisi tepat akan sebuah kebahagiaan yang seutuhnya. Jika dipikirkan lebih dalam, saya kini yakin bahwa banyaknya jumlah saldo di rekening tabungan, berkesempatan untuk menikmati makanan enak dan melancong ke destinasi-destinasi bergengsi, ataupun memiliki pasangan yang sempurna bukanlah barometer yang mampu membuat saya berkata, "ya, saya bahagia dengan hidup ini". Karena menurut saya, yang namanya manusia, tidak diciptakan dengan kemampuan nalar untuk merasa puas sepenuhnya. Termasuk dalam hal kebahagiaan.

Dress: ANW (Foto: Lenny Han)

Di sebuah siang, saya bertugas untuk menyaksikan percakapan seorang selebritas Tanah Air, Aming, bersama influencer masa kini, Aquinaldo Adrian. Percakapan singkat selama kurang-lebih 30 menit tersebut sedikit-banyak memberi tambahan kepada saya akan arti sebuah kebahagiaan. Nyatanya, menurut Aming, kebahagiaan hanyalah sebuah bonus dalam hidup yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus dikejar oleh manusia.
 

"I just wanna be calm and content. Then happiness will follow..."
- Aming


Sering saya mendengar banyak orang yang ingin hidup bahagia, tapi tak banyak yang ingin hidup tenang. Aming mungkin satu dari sedikit manusia yang mendefinisikan kebahagiaan dengan ketenangan. Meski demikian, pria yang namanya melejit berkat tayangan komedi Extravaganza di tahun 2004 tersebut kerap tampil di layar televisi dan acara-acara dengan penampilan yang tidak biasa. Rias wajah dan rambut, serta pakaian yang memancing lirikan mata orang-orang selalu melengkapi eksistensinya. Bagi saya pribadi, tentu hal tersebut seakan menjadi kontradiksi dari ketenangan. Bagaimana bisa saya hidup tenang ketika tahu bahwa orang-orang akan membicarakan penampilan saya? Nyatanya, tidak untuk seorang Aming Supriatna Sugandhi.

[Bottom Photo] Blouse: Simone Rocha @ The Papilion; Trousers: Studio MORAL (Foto: Lenny Han)

"I am not afraid of being my true-self," ujar Aming. Penampilannya tak hanya menjadi ekspresi dalam berkreativitas, tetapi juga jati diri, sehingga tidak ada beban yang perlu ia rasakan dalam menanggapi picingan mata atau sindiran kata. Ia juga berkata, "Segala sesuatu kembali ke kapasitas orang-orang. Kita hidup di negara demokrasi, jadi jika orang berpendapat berbeda-beda, it's okay. Setiap orang berbeda kapasitasnya, class background dan nalarnya, jadi [mereka] tidak bisa disalahkan. Kita harus paham bahwa apa yang mereka katakan, kita tidak perlu merasa kebaperan atau kebetean".

Sang pewawancara, Aquinaldo, bertanya apakah Aming pernah merasa tersinggung ketika mendengar opini orang mengenai penampilannya. Dengan santai, Aming pun menjawab, "Pasti ada bapernya juga. Pernah, tapi masalah hidup saya saja sudah berat sekali. Jadi, ngapain mikirin komentar orang?".

[Right Photo] Robe: Studio MORAL (Foto: Lenny Han)

"I am not gonna put my energy on something unimportant. Manusiawi kalau ada komentar dan saya baper, tapi perlu dipakai lagi akal sehat kita. People try to please their social, but never try to please themselves..."
- Aming

Mengakhiri perbincangan, Aming menyampaikan sebuah harapan, "Semoga semua manusia terbebaskan dan bahagia". Sebuah hal sederhana, namun penuh makna.

Outerwear: Simone Rocha @ The Papilion (Foto: Lenny Han)
Necklace / Headpiece: Simone Rocha @ The Papilion; Trousers: Studio MORAL (Foto: Lenny Han)

Aming terlihat begitu menikmati hidup, dari kaca mata saya, justru bukan dari status selebritas ataupun materi yang ia miliki. Iri hati saya jatuh pada bagaimana ia mampu menjadi dirinya sendiri di hadapan publik, dengan segala kekurangan dan juga kelebihannya.
 

"Hidup itu singkat, hanya persinggahan, jadi rayakan saja..."
- Aming


Saksikan perbincangan selengkapnya antara Aming dan Aquinaldo Adrian pada video di bawah ini:

 

Photo Credits:
Foto: Lenny Han
Ast. Foto: Gng Anggara
Penata Gaya: Gabriella Nancy
Penata Rias & Rambut: Natalia Tirta
Videografer: Denny Abdurrachman
Busana: Simone Rocha available at The Papilion, ANW, Studio MORAL