Mel Ahyar kembali menggelar Annual Show pada 10 Agustus 2023. Berlangsug di City Hall Pondok Indah Mall 3, koleksi ini dibuat berbeda dan special dalam tajuk KULTULIBRASI. Mel menampilkan akulturasi budaya yang pasti mengalami konflik dari berbagai faktor, salah satunya lintas generasi. Sebagai individu yang bergerak di industri fashion, wastra menjadi produk budaya yang paling dekat dengan Mel.
“Sebelumnya aku gak terlalu bisa mengolah wastra, karena aku tidak merasakan sedalam apa value dari selembar kain yang kita punya. Pada saat aku join di dekranas dan berhadapan langsung dengan pengrajin, ‘Wow! Oh ternyata prosesnya seperti ini, serumit ini, segila ini, tapi tidak di-value segitunya,” ungkap Mel Ahyar dalam konferensi pers sebelum show berlangsung.
Dan benar, pada saat show, Mel bermain dengan kombinasi wastra dengan sangat elegan, cantik, dan penuh detail. Wastra tidak lagi tampak tua dan kaku, Mel menciptakannya dengan sentuhan yang lebih playful dan dekat dengan anak muda seperti potongan crop top, memadukan kebaya dengan angkle boots, dan masih banyak lagi.
Namun, sebelum masuk ke koleksi Mel Ahyar Archipelago dan Mel Ahyar Fall/Winter 2023-2024, para tamu dijamu dengan pagelaran dari Happa dan XY, dua brand lokal dengan gaya Ready to Wear. Koleksi ini menampilkan sisi maskulinitas pria Suku Asmat. Beberapa model tampak gagah dengan tas yang digantungkan ke belakang kepala ala Suku Asmat. Motif flora dan fauna, dengan warna-warna bumi membuat koleksi Rikuriku ini tampak 'adem' tapi ada sentuhan color pop di aksesoris.
Menutup rangkain koleksi Happa dan XY, tamu dihibur dengan penampilan dari Sri Panggung dengan membawakan lagu-lagu daerah. Menurut saya, penampilan dari Sri Panggung ini berhasil membuat para tamu terhibur bernyanyi bersama sambil memasuki segmen berikutnya.
Mel Ahyar Archipelago
Mel membagi presentasinya dalam tiga babak, yakni:
1. Wastra Batik Gedog Tuban ‘Onomatope’
2. Tapis Lampung ‘Mulang Tiuh’
3. Medan “The Melting Pot’.
Ketiganya memiliki warna yang berbeda-beda. Detail dari setiap sulaman begitu cantik. Mel juga memperhatikan sepatu dan tas yang model bawa, sehingga penampilan setiap model menjadi indah.
Selanjutnya, Mel Ahyar menutup pagelaran dengan koleksi Fall//Winter 2023-2024 yang terinspirasi deari model tahun 1940-200an berpadu dengan kebaya. Pagelaran akan membawa para tamu ke lintas generasi baby boomers, genasi X, generasi Y/ Mileniar, dan generasi Z. Di segmen ini, tampak Mikha Tambayong dan Adinia Wirasti memperagakan karya Mel Ahyar.
Diharapkan show KULTULIBRASI INI bisa menjadi regenerasi, legacy, dan relevansi.
“Tidak ada generasi muda yang dari lahir sudah serta-merta langsung berbudaya. Kolaborasi menggunakan wastra tidak hanya untuk meregenerasi pengrajinnya, tapi juga meregenerasi customers dari brand Mel Ahyar,” ungkap Mel.