Berinteraksi Langsung dengan Alam Melalui Rubberscape di Museum MACAN!

Mengunjungi instalasi seni di museum yang terletak di tengah kota mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Namun pernahkah Anda memiliki pengalaman berinteraksi langsung dengan alam di sebuah museum? Ini merupakan kesempatan bagi Anda yang tertarik untuk mencoba berinteraksi langsung dengan alam melalui proyek terbaru Museum MACAN UOB, yaitu Main Getah/Rubberscape. Main Getah atau Rubberspace merupakan ruang seni yang dibuat oleh Shooshie Sulaiman, seorang seniman asal Malaysia yang telah menampilkan berbagai karyanya di berbagai pameran dan instusi seni terpenting di Dunia, seperti di Jerman, Australia, Perancis, dan Korea. 

(Foto: Dok. Museum MACAN)

Melalui Main Getah/Rubberspace, Shooshie ingin membuat sebuah instalasi yang membawa elemen alam dan bumi ke dalamnya. Di jaman yang serba teknologi ini, Shooshie sadar bahwa generasi penerusnya sudah jarang berinteraksi secara langsung baik dengan alam maupun sesamanya. Ia prihatin terhadap anak-anak yang hanya disibukkan dengan gadget mereka masing-masing. Maka dari itu Main Getah/Rubberspace dibentuk untuk mengembalikan kembali konsep bermain sekaligus memberi edukasi terhadap anak-anak melalui berinteraksi dengan alam yang merangsang setiap panca indera mereka ketika mengunjungi ruang seni ini. Melalui tekstur, aroma, dan suara, setiap pengunjung akan menggunakan sensasi indera mereka yang akan menimbulkan efek yang berbeda-beda terhadap tubuh.

 

(Foto: Dok. Museum MACAN)

Konsep Main Getah/Rubberspace berasal dari ayahnya yang merupakan pemilik ladang karet di Malaysia saat Shooshie kecil. Hubungan mereka sangat dekat di mana Shooshie merasa Ayahnya telah memberikan banyak ilmu yang tidak banyak didapat oleh generasi penerusnya. Shooshie juga ingin memperkenalkan masa kecilnya serta mengajak para pengunjung bernostalgia dengan permainan yang ada di ruang seni ini seperti congklak dan rantai karet. 

 

Ruang seni karya Shooshie ini bertujuan untuk membangun daya cerdas anak melalui kreativitas yang dimulai sejak dini untuk membuka dunia mereka dengan pikiran yang kreatif. Shooshie juga ingin mengedukasi pengunjung mengenai sejarah nusantara di mana karet merupakan sebuah medium yang menyatukan antara Indonesia, Malaysia dan negara Asia Tenggara lainnya. 

(Foto: Dok. Museum MACAN)

Sebelum memasuki ruang main, pengunjung diharapkan melepaskan alas kaki terlebih dahulu. Ruang Main Getah/Rubberscape ini sudah menarik perhatian melalui aroma karet yang menyengat sehingga memberikan kesan bermain di ladang karet sesungguhnya. Para orang tua tidak perlu khawatir terhadap anak-anak mereka ketika bermain di ruang seni ini, karena setiap bahan alami yang digunakan di ruang main ini sudah dijamin kebersihannya. Dimulai dari tekstur dedaunan yang pengunjung dapat rasakan ketika memasuki dan menapak di ruang seni ini. Di dalam instalasi, terdapat juga bukit tanaman karet dan bebunyian yang direkam langsung dari ladang karet di Malaysia!

(Foto: Dok. Museum MACAN)

Penasaran? Main Getah/Rubberscape ini sudah dibuka untuk umum dari Maret ini . Ayo Main Getah!