Saya bukan seorang perempuan, namun percayalah, saya paham ada beragam rintangan yang dihadapi kaum Hawa dalam menjalani kehidupan ini. Di tengah sesaknya kampanye mendukung kehebatan perempuan yang tak henti-hentinya disuarakan oleh para aktivis dan berbagai institusi seluruh dunia, sebuah undangan dari Artotel Thamrin - Jakarta berhasil membuat batin saya mendesak. Saya tak boleh kelewatan untuk menghadiri acara bertajuk "The Jive Society" ketiga yang berlangsung di Double Chin Restaurant & Bar tersebut.
Sekiranya terlahir sebagai perempuan saja sudah sulit setengah mati, Laura Prabowo dan Anggie Lawalata justru memilih menjadi mixologist, sebuah profesi yang hingga kini masih didominasi oleh pria. Apalagi, di Tanah Air tercinta, Indonesia; Konotasi sosok di belakang bar masih sangat erat dengan kaum Adam. Nyatanya, Laura Prabowo kini bekerja sebagai guest shift bartender di OLDMAN Hong Kong, yang dinobatkan sebagai Best Bar No. 1 dari 50 bar terbaik se-Asia. Sedangkan Anggie Lawalata, Beverage Development dari Melly's Garden Jakarta, baru-baru ini juga meraih juara pertama pada Jinro Cocktail Competition tahun 2019.
Tanggal 14 Agustus 2019 lalu, Laura dengan seragam serba hitam berkesempatan menghadirkan tiga koktail, khusus di Double Chin Restaurant & Bar. Tiga koktail tersebut bernama A Moveable Feast #1964, The Torrents of Spring #1926, dan Islands in The Stream #1970. Saya sempat mencicipi salah satunya, yaitu Islands in The Stream #1970, yang diracik Laura menggunakan bahan Salted Hendrick's, sehingga memberi sensasi asin unik pada minuman beralkohol yang begitu menyegarkan!
"Sudah banyak yang membuktikan bahwa perempuan juga bisa bekerja di bar, bukan hanya karena muka atau badan. Di Indonesia sendiri juga sudah mulai banyak mixologist perempuan, bahkan beberapa mengikuti kompetisi. Untuk perempuan Indonesia, kita harus berani dan jangan takut dianggap remeh hanya karena Anda perempuan. You have to be brave enough to prove it to them!"
- Laura Prabowo
Menariknya lagi, di level internasional pun Laura menyatakan bahwa ia selalu membawa nama Indonesia ke manapun ia pergi, melalui kreasi koktail yang ia ciptakan, baik dari bahan yang digunakan ataupun dari nama koktail itu sendiri. "Saya bangga jadi orang Indonesia," serunya mengakhiri perbincangan singkat dengan saya malam itu.
Perempuan lain yang paling menarik perhatian malam itu adalah Anggie Lawalata. Mengenakan kebaya kuning khas Betawi, Anggie terlihat aktif menyajikan dua koktail untuk para tamu. Young Lady dan Naughty Monkey, nama koktailnya. Dari 30 bartender yang bersaing di Jinro Cocktail Competition, Anggie dengan kreasi koktail bernama Dawet Ayu, meraih kemenangan bulan Juli lalu. Sayangnya, malam itu Anggie tidak menyajikan Dawet Ayu, tapi saya sempat menikmati Young Lady, yang juga sama menyegarkan.
"Aku sudah kurang lebih lima tahun bekerja di bar, tapi baru kemarin ikut kompetisi. Aku bilang sama diri aku, aku akan membawa beragam kearifan lokal Indonesia..."
- Anggie Lawalata
Dan Anggie pun langsung memenangkan kompetisi pertamanya dengan kearifan lokal. Sebelumnya, program The Jive Society pernah diadakan dua kali, yang pertama di Jakarta, dan yang kedua di Bali.
Rizdian Siregar, Corporate Director F&B Artotel Group menjelaskan, "We want to let the industry know that female bartenders also exist. The number of female bartenders starts growing up in different countries in Asia and Europe. They even become the icons of the bar. I think, it's time for Indonesia to look into this kind of thing. Not many bars highlight the female bartenders. I got the opportunity to work with Laura Prabowo and invited her to come here all the way from Hong Kong, she is a very good example for women, that there is no carreer-limitation in F&B in Indonesia. Women can also be the superstars in the bar. This is why we do it this time."
The Jive Society secara konsisten bergilir diselenggarakan di semua outlet Food & Beverage yang dikelola oleh Artotel Group. Selanjutnya, program tersebut akan berlangsung di Yogyakarta.