Sebelum bulan February ini berakhir dan berpaling dari kita, mari kita lirik kembali beragam momentum yang mewarnai bulan ini. Bulan kedua dari tahun 2025 ini bukan hanya sekedar bulan penuh cinta, melainkan bulan seribu bintang. Mengapa demikian?
Sejak awal Januari yang lalu timeline media sosial tak habis-habis diwarnai dengan beragam ajang penghargaan baik musik maupun film yang saling berlaga mendapatkan tempat terbaik, untuk menjadi best of the best dari film dan musik yang ditawarkan dalam satu tahun terakhir.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, bahwa ajang penghargaan tersebut bagaikan kampanye politik namun tanpa spanduk ataupun papan reklame, melainkan melalui parade red carpet dengan mengenakan baju-baju karya desainer dunia. Sebelum ajang penghargaan dimulai yang ditandai dengan Golden Globe lalu, maka para brand mode pun mulai mendekati kiranya aktor siapa saja yang akan mereka endorse dalam setiap penampilannya.
Maka para personal stylist tiap selebriti pun bekerja keras, memutar otak visual apa yang akan dipresentasikan untuk sang bintang. Tak hanya sekedar cantik dan tampan saja, tetapi wow effect dalam setiap penampilan pun harus dipikirkan dengan masak. Bagaimana agar penampilan tersebut dapat menjadi trending topic di media nantinya, hingga story apa yang akan diangkat kiranya apabila sang bintang diminta untuk mengupas penampilannya saat wawancara nanti.
Seperti apa yang dilakukan oleh pemeran utama Wicked, Cynthia Erivo pada penampilannya untuk SAG Awards malam tadi. Ia mengedepankan topik mengenai penampilannya yang memberikan tribute kepada supermodel Debra Shaw yang pernah iconic ketika mengenakan gaun couture rancangan Alexander Mcqueen untuk Givenchy.
.jpg)
Sementara pada momentum Grammy Awards yang lalu, pelantun Please, Please, Please – Sabrina Carpenter memberikan tribute penampilannya kepada Marlyn Monroe dalam backless baby blue dress karya JW Anderson dan tatanan rambut platinum blonde diatas bahu. Disisi lain Ariana Grande masih konsisten dalam perannya mengkampanyekan role-nya sebagai Glinda-The Good Witch dalam balutan gaun berwarna bubble gum pink di setiap ajang penghargaan.


Bagaimana dengan selebriti pria apakah mereka juga menjadikan red carpet sebagai panggung mereka? Walaupun tak se-obvious para selebriti wanita, namun beberapa dari mereka tetap melakukan hal yang sama. Seperti apa yang dilaukan oleh Jaden Smith pada ajang Grammy Awards lalu yang menjunjung replika kastil berwarna hitam di kepalanya.

Kendati setiap penampilan di red carpet adalah politik, namun tak sedikit dari mereka yang hanya tampil apa adanya, dalam kata lain tetap terlihat aman, seperti aktris Demi Moore yang selalu memperlihatkan keanggunannya disetiap penampilannya. Bagaimana tidak ‘apa adanya’? Untuk usianya yang mencapai 62 tahun masih mempunyai bentuk tubuh yang dahsyat dan cantik. Sudah pasti banyak aktris wanita lainnya yang merasa ‘tidak aman’ melihat kehadirannya.

Jika Demi Moore di usia senior saja masih memukau, maka Sabrina Carpenter yang usianya masih sepertiga dari Demi harus ‘bekerja’ lebih keras lagi untuk menjaga penampilannya di empat dekade mendatang. Well, the struggle is real!