Tex Saverio Berbicara tentang Ide, Mimpi, dan Kesulitan dalam Dunia Mendesain

Menjadi seorang desainer yang sudah dikenal oleh banyak selebritas Hollywood bukanlah sesuatu yang kecil dan tidak bermakna. Bagi Tex Saverio, membawa nama Indonesia ke dalam Hollywood membuatnya bangga atas pencapaian selama ini. Ia pun tak pernah lupa akan Tanah Air, dan berkolaborasi dengan salah satu lini perhiasaan ternama di Indonesia, Miss Mondial untuk mengeluarkan koleksi "elemental" berisikan lima energi alam yakni water, fire, metal, earth, dan wind. Selintas, pada pertemuan saya pun ia membuka mimpi, hingga kesulitan menjadi seorang desainer untuk Lady Gaga. Let me tell you this, it's stressful! (But definitely worth it).

Tex Saverio (Foto: Dok. CLARA)

Bisa ceritakan bagaimana awal dari kolaborasi ini sampai koleksi menjadi produk nyata?
Awal mula konsep, saat ini saya masih mendesain koleksi fashion, tapi karena berbeda material, jadi harus belajar ulang bagaimana caranya bisa men-translasi ide menjadi sebuah produk. Material emas, berlian, semua pasti punya tekniknya masing-masing. Sebelum ke tahap manapun, kita membuat print dulu, membuat mock up pakai 3D print lalu kita diskusi apakah desainnya bisa lebih seperti ini atau tidak, detailnya lebih seperti ini, harus ada komunikasi yang intens antara saya dan tim Mondial. Dan setelah desain sudah approve dan sudah jadi, baru dijadikan mock up dan dibuatkan produk aslinya.

Tema besar dan inspirasi kolaborasi dengan Miss Mondial ini datang dari mana?
Koleksi ini tema besar nya adalah elemental, ada lima energi natural yaitu water, wind, metal, earth dan fire. Selama ini kita menghadapi banyak klien, karakter nya berbeda-beda: feminin, fierce, saya mewakili karakter mereka dengan koleksi elemental ini. Dari situ lah kita membuat wedding ring, perhiasan, berbasis tema elemental.

Bagaimana cara mix and match mengenakan koleksi ini?
Selain wedding ring, kita juga ada casual. Kalau kerjasama dengan Mondial, kita lebih berfokus dengan sesuatu yang lebih avant-garde, one of a kind look. Jadi untuk klien-klien kita yang lebih couture. Namun dengan Miss Mondial, sudah dipikirkan bagaimana koleksi ini bisa merambat dari casual, wedding, to couture. Balik lagi kalau pemakainya lebih sederhana, tidak mungkin saya kasih water collection yang klasik, pasti lebih ke logam. Dan harus sesuai occasion dia, jika ingin casual, cenderung yang simple dan jangan terlalu warna-warni. Miss Mondial kali ini lebih casual. Target nya dibawah Mondial, lebih affordable juga. Mondial cenderung lebih banyak klien yang ingin custom, mereka biasanya sampar saya untuk membuat perhiasan, seperti "Oke, saya punya look tertentu" dan pastinya desain wedding ringnya akan beda.

Anda sempat berkata kalau inspirasi desain Anda datang dari fantasy, fantasy seperti apa yang Anda maksud?
Fantasy itu karakter saya dalam mendesain. Kepikiran saja kemarin pada saat saya menyampaikan ide, mereka bilang temanya adalah elemental, semua juga bingung, awal nya "Hah? Gimana nih, caranya?" maksudnya untuk men-translasi sesuatu yang tidak nyata seperti angin, angin bagaimana translasi produk jadi nya? Seperti itu lah fantasinya, dari barang yang tidak ada, menjadi ada.

Bagaimana kalau Anda merasa buntu?
Oh sering. Kalau seperti itu tidak apa-apa. Kadang ide itu muncul pada saat-saat tidak terduga. Kadang jika saya ingin membuat koleksi, direncanakan untuk duduk tenang memikirkan koleksi, jadinya tidak bagus. Ya, maksudnya saya merasa itu sesuatu yang tidak natural. Kepikiran saat sedang mau tidur, atau ngapain, ide tersebut biasanya lebih menarik. Tidak usah dipaksa.

Ada rencana untuk kerjasama dengan selebritas Hollywood?
Mudah-mudahan, kalau sekarang sih masih fokus koleksi ini dulu, saat rilis kita juga akan memikirkan bagaimana cara untuk menjangkau lebih luas lagi. Setelah Lady Gaga, target banyak ya. Kembali lagi atas tujuannya ingin ke mana, saya punya impian untuk mendandani Angelina Jolie dengan koleksi ini. Ikonik, buat saya artis yang lebih matang. Untuk dia, tentu tema fire yang menurut saya akan paling cocok, karena karakter dia adalah wanita tangguh, independent, jadi sangat terwakili dengan koleksi fire.

Apakah pernah ada inspirasi dari desainer luar atau tidak untuk membuat sebuah koleksi?
Sebenarnya saya melihat desainer luar untuk melihat tren, perkembangannya ke mana. Jujur, kalau untuk inspirasi saya tidak suka, sih. Biasanya saya suka gambar suatu desain dan meminta tim untuk cek apakah ada desain seperti itu dari desainer lain, jika ada yang mirip nanti kita dibilang plagiat lah atau gimana. Harus berhati-hati, karena kita tidak tahu saat mendesain baju tiba-tiba ada yang berkata "Oh! Ini mirip sama ini!".

Siapa selebritas lain selain Lady Gaga yang pernah mengenakan karya Anda? Dan bagaimana perasaan Anda?
Lady Gaga, Kim Kadarshian, Jennifer Lopez, Ayumi Hamasaki. Itu-itu saja. Rasanya saat karyaku dipakai mereka, ya tentu bangga karena mereka mau pakai karya Indonesia. Saya dapat membuktikan bahwa Indonesia juga bisa dilihat oleh orang-orang ternama tersebut.

Kesulitan saat kerjasama dengan selebritas Hollywood?
Tim luar itu sangat mempercayakan desain dan segala hal ke desainer, cuma kesulitan pertama adalah timing. Karena kita jauh jaraknya, untuk kirim ke sana bisa makan waktu dua hari tiga hari, dan timing mereka super ketat. Misalkan project-nya untuk photoshoot, seminggu sebelum baru diberikan informasi, jadi waktu saya cuma ada 2 kali 24 jam. That’s it. Ada beberapa bintang Hollywood juga yang sudah approach, tapi kebetulan karena timing, susah dan tidak jadi project-nya.

Anda sendiri lebih senang untuk mendesain mode atau aksesoris?
Hampir sama sih, mereka suatu kesatuan. Biasanya kalau mendesain gaun, saya juga pasti akan mendesain aksesorisnya.

Menurut Anda sendiri, apa karakter dari Miss Mondial?
Karakter Miss Mondial itu lebih fresh, lebih modern, lebih berani. Bisa dibilang kalau Miss Mondial kan sister dari Mondial, kalau Mondial itu lebih karakter aku yang haute couture, dan Miss Mondial ini bisa disebut lebih muda.